SOLOPOS.COM - Ilustrasi tedak siten (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali menggelar agenda budaya begitu Setelah Vastenburg Carnival 2014 selesai digelar Jumat-Sabtu (6-7/6/2014). Agenda budaya berikutnya Pemkot Solo adalah Mangkunegaran Art Festival 2014 yang dijadwalkan, Selasa (10/6/2014) ini hingga Rabu (11/6/2014).

Kalender event budaya Solo tersebut melibatkan seratusan lebih seniman muda Solo dan luar negeri negeri. Mereka bakal memeragakan tata upacara khas budaya Jawa, mitoni atau tujuh bulanan ibu hamil dan tedak siten atau upacara bagi bayi usia tujuh bulan. Festival tersebut bakal digelar di Bangsal Prangwedanan, Pura Mangkunegaran, Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, dalam jumpa pers di Bangsal Prangwedanan, Pura Mangkunegaran, Senin (9/6/2014), mengatakan selama ini Pemkot Solo lebih banyak mengangkat seni pertunjukan Jawa. Kali ini, pihaknya ingin menunjukkan konsistensi dalam nguri-uri budaya Jawa melalui festival yang khusus mengangkat upacara adat tradisional berupa mitoni dan tedak siten.

Kedua upacara adat tersebut sengaja dipilih sebagai tema festival perdana kali ini karena keberadaannya di kalangan masyarakat ditengarai mulai melemah. “Solo sebagai pusat budaya. Acara ini kami lakukan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar budaya kita tidak sampai hilang,” terang Eny, di hadapan sejumlah wartawan, Senin.

Eny menambahkan jika acara kali ini sukses kegiatan serupa akan dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan pilihan tema yang berbeda. Dia berharap acara tersebut juga bisa ditindaklanjuti masyarakat dengan menggelar upacara adat tersebut di kediaman masing-masing.

Selanjutnya, selain untuk menghindari kepunahan, menurut Eny, pengamalan upacara adat mitoni dan tedak siten perlu dilakukan untuk menunjukkan identitas diri sebagai orang Jawa. Apalagi, kedua upacara adat tersebut juga memiliki nilai filosofi yang tinggi sebagai bentuk doa dan pengharapan orang tua kepada anak mereka.

Ketua panitia acara, K.R.M.T. Hudoko Artisto, menambahkan selain peragaan upacara adat, dalam festival tersebut pihaknya juga menyuguhkan sejumlah tarian persembahan putra putri terbaik Solo. Hari pertama Mangkunegaran Art Festival 2014 bakal dimulai dengan peragaan upacara adat mitoni serta sejumlah tarian seperti Tari Gambyong Kusumo dan Tari Bambang Cakil. Acara bakal dilanjutkan pada hari kedua berupa peragaan upacara adat tedak siten dan tarian Jawa klasik.

Layaknya upacara adat sesungguhnya, festival bakal diawali dengan doa yang diadakan sesuai runtutan upacara yang lengkap. Tak ketinggalan sejumlah barang pendukung upacara seperti air dari tujuh sumber, bunga, kemenyan, serta perlengkapan lainnya bakal menjadi bagian penting yang turut disajikan dalam upacara itu. Sementara itu, pelaku mitoni dan tedak siten bakal diperankan oleh model. Acara yang dibuka untuk masyarakat umum ini rencananya dihadiri sejumlah pejabat penting Kota Solo.

Tedak siten sendiri ialah upacara dalam tradisi budaya Jawa yang dilakukan ketika anak pertama pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan. Sementara, mitoni atau tujuh bulanan ialah upacara yang biasa digelar bagi seorang perempuan yang tengah hamil anak pertama. Upacara ini biasa dilakukan saat usia kandungan menginjak tujuh bulan. “Dalam acara ini ada doa-doa dan pengharapan serta manivestasi keakraban antara anak dengan alam yang dibentuk sejak kecil,” terang Hudoko Artisto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya