SOLOPOS.COM - Pekerja tengah menyelesaikan pesanan karangan bunga ucapan duka atas meninggalnya KGP Adipati Ario Mangkunagoro IX, Jumat (13/8/2021). (Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO—Bisnis karangan bunga di Kota Solo banjir order seiring dengan meninggalnya sejumlah tokoh ternama baik karena Covid-19 maupun sakit biasa.

Kali terakhir Solo kehilangan pemimpin Pura Mangkunegaran, KGP Adipati Ario Mangkunagoro IX, yang mangkat pada Jumat (13/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik Rumah Kembang Pawiroredjo, Dwi Santo, mengatakan tokonya langsung kebanjiran pesanan begitu ada kabar mengenai meninggalnya pemimpin Mangkunegaran pada Jumat pagi.

70-An Pesanan

Setidaknya sudah sebanyak 70-an pesanan karangan bunga yang masuk.

“Saya mendapatkan pesanan yang pertama sekitar pukul 04.30 WIB dari Jakarta, yakni Pak Akbar Tandjung lalu menyusul tokoh lainnya,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Jumat.

Santo memperkirakan pesanan karangan bunga bakal terus bertambah mengingat Mangkunagoro IX akan dimakamkan pada Minggu (15/8/2021).

Maka dari itu, pihaknya sudah menghubungi berbagai vendor untuk segera mengirimkan bahan baku untuk membuat karangan bunga, seperti aneka bunga segar, rangka kayu, styrofoam hingga karpet.

Baca Juga: Obituarium Mangkunagoro IX : Penggemar Radio Amatir yang Peduli Bidang Pendidikan 

Menurutnya, untuk bunga segar didatangkan dari Bandungan (Kabupaten Semarang) dan Malang (Jawa Timur).

Order karangan buka ucapan duka cita ini dibanderol dengan harga mulai Rp1 jutaan.

Dua Kali Lipat

Di sisi lain, tokonya memprediksi jumlah pesanan karangan bunga bakal dua kali lipat lebih banyak daripada saat meninggalnya Maestro Batik dan Pendiri Danar Hadi, Santosa Doellah, pada 2 Agustus 2021 lalu.

Hal ini lantaran rentang waktu meninggal dengan pemakaman almarhum cukup cepat.

Sebelumnya, Solo kehilangan tokoh agama yang merupakan Pimpinan Majelis Tafsir Alquran (MTA), Ustaz Ahmad Sukina, yang meninggal pada 25 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Obituarium Mangkunagoro IX : Penggemar Radio Amatir yang Peduli Bidang Pendidikan

Berpulangnya sang ustaz juga membuat toko bunga ini banjir pesanan.

“Order tambah, otomatis karyawan juga nambah. Saya bisa mendapatkan tambahan dan bonus bagi karyawan,” imbuh dia.

Tak dapat dimungkiri, banyaknya tokoh masyarakat Solo atau pun orang biasa yang meninggal di masa pandemi Covid-19 mendatangkan berkah bagi bisnis karangan bunganya.

Masih Lesu

Boleh dibilang bisnis karangan bunga untuk ucapan duka cita tersebut sudah kembali normal sejak 2021.

Pada hari biasa sebanyak 10 order masuk ke tokonya per hari. Jika ada tokoh yang meninggal dunia atau momen khusus pesanan bisa berlipat-lipat.

Namun demikian, pesanan karangan bunga untuk event pernikahan yang masih lesu.

Sementara itu, Pemilik Rumah Kembang Puspawira, Kustini, menambahkan pesanan karangan bunga berisi ucapan duka untuk KGP Adipati Ario Mangkunagoro IX terus berdatangan.

Dalam Ruangan

Menurutnya, kebanyakan pelanggan memesan karangan bunga untuk di dalam ruangan.

“Kebanyakan pesanan karangan bunga yang untuk di dalam ruangan. Harganya sekitar Rp1 jutaan. Yang sudah masuk ada belasan,” kata dia.

Kustini menjelaskan banjir order karangan bunga tersebut membuatnya menambah tenaga kerja sebanyak empat orang.



Pengerjaannya juga harus dilembur untuk merampungkan berbagai pesanan tersebut. Selain itu, ia mesti memastikan bahan baku aman.

Aneka bunga segar yang menjadi bahan utama karangan bunganya didatangkan dari Bandungan dan Malang.

“Pesanan yang masuk banyak dari keluarga keraton,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya