SOLOPOS.COM - Waterslide melintang di atas kawasan Objek Mata Air Cokro (OMAC), Tulung, Klaten, Kamis (27/2/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Wahana waterslide atau seluncur air menghiasi kawasan Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC), Kecamatan Tulung, Klaten, selama 10 tahun terakhir.

Selama itu pula tak ada pengunjung bisa menikmati wahana yang rampung dibangun pada akhir 2009 lalu itu. Pengunjung hanya bisa memandang wahana itu berkelok-kelok di atas kali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wahana itu tak bisa dinikmati pengunjung karena dianggap membahayakan. Kondisinya kini mangkrak. Ada enam anak tangga menuju puncak tower waterslide setinggi 20 meter.

Tipu Ratusan Orang, Karyawan Diler Motor Nusantara Sakti Sragen Jadi Tersangka

Besi-besi anak tangga sebagian berkarat sementara sudut-sudut tower ditumbuhi rumput liar. Melintang hingga ke kolam sedalam 70 sentimeter, sebagian papan seluncuran tertutup dahan pohon.

Sekitar 18 pipa besi menyangga wahana yang memiliki dua spiral.

Salah satu warga, Hadi Siswanto, 55, mengatakan sejak rampung dibangun akhir 2009 lalu waterslide tak difungsikan. Wahana itu terlalu membahayakan bagi pengunjung.

“Pernah dicoba menggunakan boneka akhirnya terjatuh karena ada kelokan yang faktor keamanannya kurang. Tidak semua papan seluncur tertutup,” kata pedagang di kawasan OMAC tersebut saat ditemui Solopos.com, Kamis (27/2/2020).

Ada Pabrik Pupuk Palsu di Pracimantoro, Bupati Wonogiri Mengaku Kecolongan

Selain itu, kata Hadi, papan seluncurnya tinggi dan panjang sementara kolam untuk jatuh dangkal dengan kedalaman hanya sekitar 70 sentimeter.

"Seharusnya kan 2 meter. Ya akhirnya tidak dipakai daripada menimbulkan korban."

Hadi mengatakan agar tak ada pengunjung yang nekat naik ke puncak tower, papan anak tangga dilepas. Alhasil, kini anak tangga tinggal rangka-rangka besi.

“Ya akhirnya hanya untuk pemandangan saja,” kata Hadi.

OMAC merupakan salah satu objek wisata yang dikelola Pemkab Klaten. Pembangunan waterslide menjadi bagian dari pembangunan kawasan waterboom di OMAC pada 2009 silam.

Hiii... Genderuwo Mata Merah hingga Gundul Pringis Gentayangan di Jalan Menco UMS Solo

Anggaran untuk membangun waterslide diperkirakan Rp110 juta dari APBD Klaten. Namun, lantaran disebut-sebut salah desain wahana waterslide tak difungsikan sejak rampung dibangun hingga kini.

Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten berencana membongkar wahana itu. Namun karena statusnya aset Pemkab, pembongkaran perlu melalui tahapan penghapusan aset.

“Mengingat kualitas sebagian [waterslide] enggak layak pakai dan demi keamanan pengunjung, ke depan kami usulkan penghapusan aset,” kata Plt Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya