SOLOPOS.COM - MANGKRAK--Bagian depan bangunan masjid Islamic Center di tengah lapangan belakang kantor Kelurahan Giriwono, Wonogiri, rusak karena sudah hampir setahun sejak selesai dibangun dibiarkan mangkrak. Foto diambil Jumat (13/5).

Wonogiri (Solopos.com) – Masjid Islamic Center yang dibangun pada masa pemerintahan mantan Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi di lapangan belakang Kantor Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri, sudah hampir setahun mangkrak. Hal itu menimbulkan tanda tanya masyarakat mengenai kelanjutan proyek tersebut.

MANGKRAK--Bagian depan bangunan masjid Islamic Center di tengah lapangan belakang kantor Kelurahan Giriwono, Wonogiri, rusak karena sudah hampir setahun sejak selesai dibangun dibiarkan mangkrak. Foto diambil Jumat (13/5). (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Espos, Jumat (13/5), masjid yang mulai dibangun pada Januari 2010 lalu itu terlihat sangat merana, sendirian di tengah lapangan dikelilingi rumput ilalang. Dari kejauhan pun tampak bangunan itu sudah mulai rusak. Gentengnya banyak yang ambrol, pecahannya berserakan di depan bangunan, daun pintunya berlubang, eternitnya jebol dan berlubang sangat besar di ruangan utama masjid. Begitu masuk ke dalam, tampak beberapa coretan di dinding, menambah kesan kumuh bangunan itu.

Tak jauh dari bangunan masjid itu, seorang penggembala kambing tengah menggiring kambingnya untuk makan rumut di lapangan itu. Saat ditanya, penggembala yang mengaku bernama Sidi itu mengatakan sudah hampir setahun bangunan masjid itu selesai dibangun namun tak pernah sekalipun dimanfaatkan.

”Tidak ada yang berani memanfaatkan. Lagipula hanya beberapa meter dari situ juga ada masjid. Waktu pembangunan dulu kan warga juga tidak diberitahu. Tahu-tahu sudah mulai dibangun dan tidak ada seorang warga sini pun yang terlibat dalam pembangunan. Katanya itu untuk Islamic Center. Tapi mana?” tanyanya.

Sidi mengatakan keberadaan bangunan yang mangkrak itu sedikit banyak cukup mengganggu aktivitas warga. Khususnya anak-anak, saat hendak bermain atau berolahraga jadi terbatas ruang geraknya. Warga lainnya, Yanto mengatakan sampai sekarang belum ada lahan pengganti untuk lapangan yang dipakai membangun Islamic Center itu. “Ya warga kesulitan kalau mau berolahraga,” katanya.

Hal itu diakui pula oleh sejumlah anak laki-laki yang kemarin terlihat hendak bermain di lapangan itu. Mereka mengatakan tiap kali hendak berolahraga atau bermain sepakbola mereka jadi tidak leluasa. “Ini lapangan terunik yang pernah ada. Lapangan kok tengahnya ada masjid. Gelora Bung Karno saja kalah,” kata salah seorang anak ditimpali tawa anak-anak lainnya.

Islamic Center merupakan salah satu proyek mercusuar mantan Bupati H Begug Poernomosidi. Proyek itu dimulai pada awal 2010 lalu dengan pembangunan masjid yang peletakan batu pertamanya dilakukan 20 Januari 2010. Dana untuk pembangunan masjid itu, kata Begug saat itu, bersumber dari kantong pribadi dan pihak ketiga. Sedangkan untuk Islamic Centernya, Begug juga mengajukan bantuan ke sebuah lembaga donor internasional bernama Qatar Charity. Namun hingga sekarang tak ada kabar apapun mengenai bantuan itu.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya