SOLOPOS.COM - Bangunan ruko di tepi jalan raya Solo-Jogja di Desa Jambu Kulon, Ceper, Klaten terbengkalai. Foto diambil Rabu (12/12/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Bangunan ruko di tepi jalan raya Solo-Jogja di Desa Jambu Kulon, Ceper, Klaten terbengkalai. Foto diambil Rabu (12/12/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Camat Ceper, Klaten, Supriyono mengatakan pihaknya kini tengah menelusuri investor atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruko di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten.  Karena pihaknya menyayangkan tempat yang dinilai strategis itu terbengkalai bertahun-tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Beberapa waktu lalu saya dan Pak Lurah Jambu Kulon melihat-lihat kondisi lokasi. Sebenarnya tempat itu sangat strategis dan potensial dikembangkan sebagai kawasan perekonomian. Karena itu saya juga sudah memerintahkan Pak Lurah untuk menelusuri siapa pemilik atau yang bertanggung jawab agar tempat itu bisa difungsikan secara optimal.”

Hal itu diutarakan Supriyono ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/12/2012).

Supriyono mengaku tak faham persoalan yang melatarbelakangi mangkraknya bangunan di tepi jalan raya Solo-Jogja tersebut. Sebab dia belum genap setahun menjabat camat di Ceper sehingga tak tahu-menahu hal tersebut.

Kondisi serupa, papar dia, juga dialami Kepala Desa (kades) Jambu Kulon, Ceper, Sunardi. Karena saat awal pembangunan kawasan tersebut, Sunardi dinilai belum menjabat kades Jambu Kulon. OLeh sebab itu Sunardi tak tahu perjanjian yang penggunaan tanah kas desa tersebut.

Terkait itu dia bersama Sunardi kini mencoba menelusuri pihak yang dinilai bisa diajak berembuk, guna membicarakan bangunan ruko yang kini masih mangkrak tersebut.

Sementara itu Staf Ketentraman dan Ketertiban (trantib) Satpol PP Ceper, Taufik SM juga mengaku tak tahu persis perjanjian yang melingkupi pembangunan ruko tersebut. Namun dia mengaku siap membantu mencari kejelasan tentang ruko tersebut.

“Kalau ingin tahu persoalan sebenarnya paling tidak mungkin harus menanyakannya ke kepala desa yang saat itu menjabat. Barangkali kades yang menjabat ketika itu mempunyai dokumen tentang ruko tersebut nanti kan bisa digunakan untuk melangkah lebih lanjut,” papar dia.

Berdasar pantauan di lokasi, bangunan sejumlah ruko di tepi jalan raya ini tak terawat. Bangunan pada tanah seluas kira-kira 5.000 meter persegi itu ditumbuhi semak belukar dan plafok bangunan itu banyak yang rusak bolong-bolong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya