SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik dengan bus (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN -- Pemerintah Desa (Pemdes) Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, menyiapkan bekas bangunan SDN 2 Sribit yang telah mangkrak selama tiga tahun untuk isolasi pemudik.

Kepala Desa Sribit, Sutaryo, mengatakan bekas bangunan SDN 2 Sribit itu sudah tidak terpakai setelah ada kebijakan penggabungan dengan SD terdekat dari Dinas Pendikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen. Meski sudah tidak terpakai selama tiga tahun, kata Sutaryo, kondisi bangunan SDN 2 Sribit, Sragen, masih layak dipakai untuk isolasi pemudik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tak Pakai Masker, Pengunjung dan Pedagang Pasar Baturetno Dites Swab Antigen

Penggunaan bekas bangunan SDN 2 Sribit itu diputuskan dalam rapat Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Desa Sribit yang digelar pekan lalu. Selama ini, Satgas Penanggulangan Covid-19 selalu mengimbau warga yang merantau ke luar daerah untuk tidak mudik ke kampung halaman.

Kendati begitu, tidak dimenutupkemungkinan ada warga yang nekat mudik karena kerinduan akan kampung halaman sudah tidak terbendung. Atas dasar itu, Satgas Penanggulangan Covid-19 merasa perlu untuk mengisolasi pemudik di satu tempat.

“Terkait penggunaan bekas bangunan SDN 2 untuk mengisolasi pemudik, kemarin sudah rapat koordinasi dengan pengurus RT dan lembaga desa,” terang Sutaryo kepada Solopos.com, Jumat (7/5/2021).

Sutaryo mengakui terdapat kurang dari 10 warga Desa Sribit yang pernah terpapar Covid-19. Saat ini mereka semua sudah sembuh sehingga sudah beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Cara Membuat SIKM, Syarat Berwisata ke Solo Saat Lebaran

Pekan lalu, terdapat salah satu warga Desa Sribit yang terkonfirmasi positif corona. Akan tetapi, warga tersebut sudah menetap di Karangmalang walau secara administrasi kependudukan tercatat sebagai warga Sribit.

“Kami bersyukur, angka kasus Covid-19 di Desa Sribit masih bisa dikendalikan. Status desa ini zona hijau sehingga kegiatan hajatan bisa digelar namun dalam pengawasan ketat. Warga masih harus diingatkan terus supaya mau menjaga protokol kesehatan dengan ketat supaya tidak tertular Covid-19,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya