SOLOPOS.COM - Tiga wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) saat terjaring operasi oleh Satpol PP Ngawi Rabu (28/2/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI – Sebanyak tiga wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) terjaring operasi ketentraman dan ketertiban umum oleh Satpol PP di Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (28/2/2024). Mereka biasa mangkal di salah satu warung remang-remang yang beroperasi selama 24 jam.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, warung remang-remang itu memang banyak dikunjungi oleh kaum adam. Di tempat itu juga terdapat wanita-wanita yang diduga mangkal untuk menunggu tamunya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari hasil operasi yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi, didapati tiga perempuan yang diduga bekerja sebagai PSK. Ketiga perempuan itu yakni, TP, 45, warga Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi; D, 43, warga Kecamatan Karang Jati, Kabupaten Ngawi; serta L, 54, warga Tarakan, Kalimantan Utara. Ketiganya diamankan diduga saat sedang mangkal dan belum melayani tamunya.

Kepala Satpol PP Ngawi, Rahmad Didik Purwanto, mengatakan operasi itu diadakan untuk menjamin ketentraman dan ketertiban umum. Selain itu, warung tersebut memang sudah lama dikeluhkan warga sebab disinyalir ada praktik prostitusi di dalamnya.

“Hari ini tadi kami menindaklanjuti laporan adanya warung remang-remang dan ternyata disinyalir ada wanita tuna susila sehingga kami angkut dan kami lakukan pendataan, dan pembinaan,” katanya, Rabu.

Meski demikian, pihak Satpol PP hanya melakukan pendataan dan pembinaan bagi ketiga perempuan yang diduga sebagai pekerja prostitusi ini. Ketiganya juga diberikan surat peringatan pertama agar tidak kembali beroperasi dan mangkal di tempat-tempat prostitusi.

“Untuk sanksinya sementara kami lakukan pendataan, kami lakukan pembinaan dan teguran harapannya agar tidak kembali mengulangi dan warungnya bisa berjualan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Didik menambahkan, menjelang  bulan Ramadan ini Satpol PP Ngawi akan terus menggalakkan sejumlah kegiatan operasi keterkaitan dengan penegakkan peraturan daerah dan ketertiban umum. Hal itu dilakukan supaya umat Islam di Kabupaten Ngawi dapat nyaman dan khusuk saat menjalankan ibadah puasa.

“Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan menjelang bulan puasa. Tidak hanya di tempat prostitusi, namun juga di warung-warung serta pedagang kaki lima. Kami imbau untuk tidak vulgar membuka warungnya saat bulan puasa,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya