SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan separator atau mesin pemisah air dan gas yang terhubung dengan sumur bor di Dukuh/Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (12/8/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

BANNER EKSPEDISI ENERGI 2021

Solopos.com, GROBOGAN — Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group mengunjungi Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng, untuk melihat potensi gas rawa pada hari kedua, Kamis (12/8/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tim yang terdiri dari lima orang tiba di Desa Rajek sekitar pukul 11.00 WIB setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam dari Blora. Di desa itu, ada pemanfaatan shallow gas atau gas rawa.

Menggunakan bantuan teknologi dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng, puluhan keluarga di desa itu kini bisa menikmati gas metana dari dalam perut bumi untuk kebutuhan memasak skala rumah tangga hingga UMKM.

Baca Juga: Tim Ekspedisi Energi Solopos Menuju Lokasi Gas Rawa di Rajek Grobogan

Alhasil, warga Desa Rajek, Grobogan, yang menggunakan gas rawa itu bisa menghemat biaya untuk membeli gas dari elpiji. Gas rawa terbentuk dari fosil hewan dan tumbuhan yang terkubur puluhan meter di bawah permukaan tanah.

Grobogan merupakan salah satu kantong gas rawa. Kepala Desa (Kades) Rajek, Abdul Khadir, mengatakan sejak 2017 lalu ada sekitar 25 rumah yang tersambung dengan gas rawa di Dukuh Rajek setelah mendapatkan bantuan teknologi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas ESDM Jawa Tengah.

gas rawa rajek grobogan
Mobil tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group memasuki Balai Desa Rajek, Grobogan, Jateng, Kamis (12/8/2021). (Solopos/Andhika Wahyu Purnama)

Sumur Bor

Gas bersumber dari sumur bor di pekarangan rumah milik salah satu tokoh masyarakat setempat. Sumur terhubung dengan separator yang berfungsi untuk memisahkan air dan gas sebelum tersambung ke rumah warga melalui jalur perpipaan.

Baca Juga: Sajian Satai Pak Ngguk Cepu yang Legendaris Jadi Penutup Hari Pertama Ekspedisi Energi Jateng

“Selain rumah tangga, ada warga yang sudah memanfaatkan gas rawa untuk kegiatan usaha roti dan kerupuk. Sampai saat ini, warga masih memanfaatkan gas secara gratis,” kata Abdul Khadir saat ditemui tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos di kantor Desa Rajek, Kamis (12/8/2021).

Abdul Khadir menuturkan potensi gas rawa di Rajek, Grobogan, Jateng, cukup besar. Di sisi selatan desa setempat, ada semburan gas bercampur air dan gas yang hingga kini belum termanfaatkan.

Salah satunya lantaran terkendala dana untuk mengelola semburan gas bercampur air tersebut. Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menjelaskan potensi gas rawa di Jawa Tengah cukup besar mulai di dataran rendah hingga dataran tinggi.

Baca Juga: Menjelajahi Blok Cepu, Penyumbang 30% Produksi Minyak Nasional

Potensi Gas Rawa 8 Daerah

Setidaknya potensi gas rawa ada di delapan daerah. Kini, potensi gas rawa itu terus dikembangkan Dinas ESDM Jawa Tengah agar gas rawa bisa dinikmati masyarakat Jawa Tengah lebih luas lagi.

“Kami sudah laporkan ke tingkat nasional dan diapresiasi. Pemanfaatan gas rawa ini dilakukan dengan mengolah sedimen dari alur sungai atau rawa purba yang menghasilkan gas kemudian dialirkan ke rumah-rumah dengan memisahkan antara air dan gas,” jelasnya.

Ekspedisi Energi 2021 yang digelar Solopos Media Group ini didukung Adaro Energy, Geo Dipa Energi, ExxonMobil Cepu Limited, SKK Migas. Kemudian Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Pertamina, PLN, Pertamina EP, PGN, PGN Gagas, dan Nasmoco Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya