SOLOPOS.COM - Gelandang Wigan Athletic, Ben Watson (tengah), merayakan golnya ke gawang Manchester City pada partai final Piala FA di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/5/2013). Gol Watson di masa injury time itu membawa Wigan unggul 1-0 atas City dan berhak menggondol trofi Piala FA musim ini. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Gelandang Wigan Athletic, Ben Watson (tengah), merayakan golnya ke gawang Manchester City pada partai final Piala FA di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/5/2013). Gol Watson di masa injury time itu membawa Wigan unggul 1-0 atas City dan berhak menggondol trofi Piala FA musim ini. JIBI/SOLOPOS/Reuters

SOLO – Wigan Athletic membalikkan seluruh prediksi. Secara mengejutkan The Latics, julukan Wigan, mampu mempecundangi tim tangguh, Manchester City, 1-0 untuk mengklaim trofi Piala FA musim ini.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Keunggulan Wigan atas City di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/5/2013), diciptakan melalui gol semata wayang pemain pengganti, Ben Watson. Gol telat Watson di masa injury time itu sudah cukup membuat timnya mengungguli City.

Trofi Piala FA seakan menjadi pelipur lara bagi Wigan, yang tampil mengecewakan sepanjang musim ini di kancah Liga Premier. Saat ini Wigan terancam turun ke kasta Liga Championship setelah hanya menempati urutan ke-18 di dua laga tersisa.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara, kekalahan atas Wigan ini membuat City harus gigit jari. Satu-satunya harapan City menggondol trofi juara musim ini kandas. Sebelumnya, City juga harus merelakan gelar Liga Premier, yang dimenanginya musim lalu, direbut rival sekotanya, Manchester United.

Jalannya Pertandingan :

Berharap mengakhiri musim ini dengan memboyong satu-satunya trofi tersisa yang bisa dimenangkan, membuat City tampil dengan kekuatan penuh saat meladeni The Latics.Dengan mengusung formasi 4-2-3-1, City menurunkan Sergio Aguero sebagai striker tunggal ditopang Carlos Tevez, David Silva dan Samir Nasri di lini kedua.

Di sisi lain, Wigan yang saat ini berada di zona degradasi Liga Premier bermain dengan formasi menyerang 4-3-3.

Namun, formasi menyerang tak lantas membuat Wigan tampil agresif sejak awal. The Latics bermain terlalu dalam di daerah kekuasaannya.

Hal itu membuat City langsung mengambil inisiatif serangan. Baru menit ketiga, City bahkan telah menciptakan peluang melalui tendangan bebas Tevez. Namun, tembakan keras Tevez di luar kotak penalti masih bisa ditepis kiper Wigan, Joel Robles Blázquez.

Mendapat tekanan, Wigan tak tinggal diam. Memainkan umpan satu dua, Wigan mulai memberi reaksi.

Pada menit kesembilan, Wigan nyaris menciptakan keunggulan. Namun, tendangan Callum McManaman, yang lolos dari kawalan lini belakang City, masih melebar dari gawang Joe Hart.

Hingga menit ke-22, The Latics, yang mengandalkan serangan balik serta menjaga kedalaman dengan baik, mampu mengimbangi City. Beberapa pergerakan anak asuh Roberto Martinez bahkan sempat membahayakan lini pertahanan City.

Namun, City bukanlah tim semenjana. Ditopang para pemain berkualitas papan atas dunia, The Citizen masih mampu menciptakan peluang. Bahkan pada menit ke-30, City nyaris menciptakan keunggulan. Sayang, sepakan Tevez, memanfaatkan umpan mendatar Silva, masih mampu dihalau Joel Robles dan hanya menghasilkan sepakan penjuru.

Pada menit ke-35, Wigan ganti memberi tekanan. McManaman nyaris menjebol gawang City. Winger 22 tahun ini lolos dari pengawalan lini belakang City dan tinggal berhadap-hadapan dengan Joe Hart. Namun, McManaman terlalu lama membawa bola hingga gagal memanfaatkan peluangnya.

Hingga peluit panjang dibunyikan wasit Andre Marriner, tanda berakhirnya babak pertama, baik City maupun Wigan belum mampu menciptakan gol. Skor kacamata 0-0 pun mengakhiri paruh pertama.

Memasukki babak kedua, baik City maupun Wigan tak banyak melakukan perubahan. City masih mengandalkan permainan direct football, sedang Wigan tetap dengan gaya umpan satu dua serta counter attack.

Strategi Wigan ini terbukti efektif. Dianggap tim Underdog, Wigan mampu mengimbangi permainan City. Tak jarang lini depan Wigan mampu merepotkan pertahanan City.

Mengalami kebuntuan, Roberto Mancini mulai melakukan rotasi. Arsitek City itu memasukkan James Milner menggantikan Samir Nasri di menit ke-54 dan mengganti Tevez dengan Jack Rodwell di menit ke-69.

Namun strategi Mancini itu belum mampu member banyak perubahan. Bahkan pada menit ke-75, Wigan kembali menciptakan peluang emas melalui tendangan bebas Maloney. Namun, tembakan Maloney gagal berbuah hasil karena masih membentur mistar gawang Joe Hart.

Pada menit ke-83, City harus bermain dengan 10 pemain. Zabaleta mendapat kartu kuning kedua karena mengganjal McManaman dengan keras dari belakang. Padahal saat itu, McManaman telah lolos lolos dari pengawalan lini belakang City.

Keunggulan jumlah pemain tak disia-siakan Wigan. The Latics terus mengempur pertahanan City. Pada masa injury time, tepatnya menit ke-90+1, upaya Wigan akhirnya berbuah hasil. Lewat tandukan pemain pengganti Ben Watson, yang memanfaatkan sepak pojok Maloney, akhirnya gawang City kebobolan. Gol telat Watson pun menjadi pembeda. Wigan tampil sebagai juara dengan keunggulan tipis 1-0.

Susunan Pemain :

MANCHESTER CITY (4-2-3-1)



Hart; Zabaleta, Kompany, Nastasic, Clichy; Yaya Toure, Barry (Dzeko 90+2′); Nasri (Milner 54’), Silva, Tevez (Rodwell 69’); Aguero

WIGAN ATHLETIC (4-3-3)

Joel (Gk); E Boyce, A Alcáraz, P Scharner, R Espinoza; Jordi Gómez (Watson 81’), McCarthy, McArthur; C McManaman, A Kone, S Maloney

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya