SOLOPOS.COM - Puluhan siswa PAUD Al Furqon Klaten mengitari tiruan kabah dalam manasik haji yang digelar di Alun-alun Klaten, Sabtu (30/11/2013). Manasik haji itu diikuti sekitar 400-an siswa dan orang tua siswa.(JIBI/Solopo/Shoqib Angriawan)

Bacaan talbiyah terdengar menggema di Alun-alun Klaten, Sabtu (30/11/2013) pagi. Kemudian, terlihat ratusan jemaah mengenakan pakaian ihram berwarna serba putih mengitari kakbah beberapa kali.

Seusai melakukan tawaf, mereka kemudian menunaikan salat dua rekaat di belakang “makam Nabi Ibrahim AS”. Begitulah cuplikan rangkaian latihan manasik haji yang digelar PAUD dan SDIT Al Furqon Klaten yang digelar di tengah kota berseri. Manasik haji tersebut diikuti sekitar 400 orang yang terdiri atas 220 siswa setempat dan 200an orangtua siswa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Teriknya matahari tidak menyurutkan niat salah satu siswa dari kelas TK A3, Raihan, untuk berlatih menjalankan rukun  Islam yang kelima tersebut. Bersama puluhan teman-temannya, dia tampak riang menjalani ritual manasik haji pada pagi hari itu.

Selesai menjalankan salat dua rakaat di belakang “makam Nabi Ibrahim AS”, Warga Mlinjon, Klaten Tengah itu terus melanjutkan perjalanan ibadah hajinya. Dia lalu meminum air zam-zam dan menuangkannya sedikit ke atas kepala.
Sesampainya di Shafa, anak laki-laki berusia enam tahun tersebut lalu melakukan wukuf.

Bersama ratusan teman-temannya, dia berzikir kepada Allah SWT, mentauhidkan-Nya, mengucapkan takbir, tahmid dan tahlil sebanyak tiga kali.
Usai melakukan wukuf di Shafa, mereka pun melakukan hal yang sama di Marwah. Lalu, dia dan rekannya seolah-olah menggunting rambut mereka sesuai tuntunan yang diajarkan. Untuk menyingkat waktu, prosesi pun berlanjut ke Jumrah dengan melempar tujuh butir batu kerikil.

“Ini batu kerikilnya mencari di dekat rumah,” ujar Raihan kepada solopos.com di sela-sela kegiatan, Sabtu. Saat ditanya apa yang dia lakukan, Raihan mengatakan sedang melaksanakan manasik haji.

Sebagai seorang muslim, menurutnya, ibadah haji wajib dilaksanakan, terutama bagi yang mampu. Dia pun ingin melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya saat besar nanti. “Jadi ingin naik haji yang sesungguhnya nanti,” katanya singkat.

Sementara, Kepala PAUD Al Furqon Klaten, Zamroh Marjanah, mengatakan kegiatan manasik haji tersebut adalah agenda rutin dari sekolah setempat. Namun, manasik tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini tidak hanya melibatkan anak-anak, namun juga orang tua.

“Tujuan digelarnya kegiatan ini adalah mengenalkan prosesi haji sejak dini. Harapannya, anak-anak bia mencintai agamanya,” jelasnya kepada solopos.com, Sabtu. Selain itu, menurutnya kegiatan tersebut juga sekaligus menjalin silaturahmi di antara wali murid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya