SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Sesepuh sepak bola Sleman, Sukidi Cokrosuwignyo, mengatakan kompetisi yang diikuti PSS nanti sudah termasuk dalam kategori profesional namun pengelolaan tim oleh manajemen belum dilakukan secara profesional, dengan atau tanpa merger
   
“Bagi saya, Divisi Utama dan Super Liga itu sudah masuk kategori profesional. Karena itu, pengelolaan tim juga seharusnya dilakukan secara profesional. Tapi tidak dengan PSS. Manajemen belum bertindak secara professional,” kata dia kepada Harian Jogja Express, Rabu (14/9).
   
Sukidi mencontohkan untuk membangun sebuah tim profesional yang kompetitif dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Pasalnya, ketersediaan dana memungkinkan tim pelatih merekrut pemain yang memiliki kualifikasi memadai. Dengan begitu, akan terbangun tim yang kuat dengan materi pemain yang bagus.

`Untuk mewujudkannya, manajemen harus diisi orang-orang yang memiliki kemampuan mencari sumber dana alternatif untuk menghidupi tim. Tidak hanya menghabiskan dana yang bersumber dari uang rakyat. Padahal, mulai tahun depan tim profesional sudah dilarang menggunakan pada APBD.
   
“Sekarang, kalau tidak ada duit mau beli pemain pakai apa. Kalau cuma pemain sembarangan memang banyak, dan harganya murah tapi kalau mau yang bagus kan uangnya juga harus banyak. Nah untuk cari itu kan harus ada orang yang bisa berinovasi bukan cuma bisa menghabiskan saja,” terangnya.
   
Mantan Manager PSS ini menjelaskan evaluasi yang dilakukan di setiap akhir kompetisi seharusnya tidak hanya dilakukan terhadap tim. Melainkan, juga terhadap perangkat tim, serta manajemen. Karena itu, jika tim gagal maka kegagalan itu tidak semata dibebankan kepada tim yang turun di lapangan.
   
Sukidi menyesalkan langkah manajemen yang tak segera membentuk tim. Baginya, mengulur waktu hanya akan merugikan tim. “Yang jelas, tim jumlahnya 11 pemain. Dan lawannya untuk musim besok juga jelas. Review musim lalu jadi tolok ukur untuk persiapan musim depan,” katanya.
   
“Kalau menunggu regulasi terlalu lama. Toh juga regulasi tidak akan berubah terlalu banyak. Yang terpenting sekarang adalah segera bentuk tim, susun target yang jelas dan tindaklanjuti dengan pemain yang jadi. Jangan semuanya pemain baru, karena mereka masih butuh jam terbang lebih banyak.”
   
Salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya mengaku para pengurus sebaiknya segera menemui pemain yang saat ini diseleksi agar ada kejelasan nasib. “Kasihan pemain dan kasihan pelatih jika tidak segera diputuskan,” ungkap pemain yang musim lalu membela PSS ini.(Harian Jogja Express/MG Noviarizal Fernandez)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

HARJO CETAK

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya