SOLOPOS.COM - Manajer Persis LPIS, Joni S Erwandi. dokJIBI/SOLOPOS

Manajer Persis LPIS, Joni S Erwandi. dokJIBI/SOLOPOS

SOLO –Berbagai cara dan usaha masih terus dilakukan manajamen Persis Solo agar Laskar Sambernyawa tetap eksis di Grup 2 Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (DU LPIS). Meski memperoleh segudang persoalan, terutama krisis finansial,  manajemen Persis belum ingin lempar handuk alias menyerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manajemen Persis tetap optimistis, Tri Handoko dkk tetap bisa tampil meladeni tim peringkat pertama, Persekap Pasuruan,  di lanjutan DU LPIS di Stadion Manahan, Rabu (29/5/2013).

Manajer Persis Solo LPIS, Joni S Erwandi, mengatakan pihaknya sudah menyetujui keinginan para pemain yang mengharapkan pembayaran gaji sebesar 40 persen di bulan April sebelum laga melawan Pasuruan. Pembayaran gaji secara diangsur ini melengkapi pembayaran gaji di waktu sebelumnya per bulan April sebesar 20 persen. Sesuai rencana, manajemen segera mendata para pemain yang masuk dalam starter pekan depan.

“Kami sudah bertemu dengan perwakilan pemain di Solo Jumat malam. Hasilnya, sudah ada kesepakatan soal gaji bulan April. Artinya, hak pemain akan kami penuhi. Mereka juga semangat menghadapi tim Pasuruan yang menempati posisi pertama di Grup 2 DU LPIS. Besok [hari ini], kami data para pemain, termasuk akan ditentukan apakah laga melawan Pasuruan berlangsung sore hari atau malam hari,” katanya kepada Solopos.com, Sabtu (25/5/2013).

Joni mengatakan sebagian besar pemain saat ini diakui berada di luar Kota Solo. Hal itu termasuk, legiun asing, Nnana Onana. Dia berharap, anak asuh Widyantoro segera kembali ke Kota Solo untuk melakukan persiapan menghadapi Persekap Pasuruan.

“Soal mes, kami sedang upayakan mencari mes alternatif di Solo. Kami ingin mencari mes yang memiliki enam kamar saja tapi dengan ukuran besar. Sehingga, biaya sewanya masih bisa terjangkau. Soal tanggungan Mes Teratai Mangkubumen, masih kami bahas lebih lanjut [biaya sewa room per bulan mencapai Rp39 juta. Hal itu belum termasuk katering makanan],” katanya.

Menurut salah seorang pemain yang enggan disebut namanya, hingga saat sekarang ada beberapa penggawa Laskar Sambernyawa yang masih bertahan di Mes Teratai Solo meski harus merogoh kocek Rp100.000 per hari.

“Saya masih tetap bertahan di Mes Teratai. Soal biaya sewa, saya harus membayar sendiri. Begitu pula untuk makan sehari-hari,” kata pemain tersebut.

Ketua Panpel pertandingan Solo, Roy Saputra, menjelaskan wacana melangsungkan laga kandang Persis melawan Persekap sudah digodok dalam beberapa hari terakhir. Panpel pertandingan bakal mengambil kesimpulan setelah melangsungkan koordinasi internal di jajaran manajemen akhir pekan ini.

“Soal laga kandang melawan Persekap, ditentukan besok [hari ini]. Semoga, sudah ada kepastian,” katanya.
Sebelumnya, pelatih Persis, Widyantoro, mengaku kesulitan memimpin sesi latihan karena anak asuhnya disibukkan menuntut gaji ke manajemen.

“Sesulit apapun kondisi yang dialami saat ini, saya harus tetap bertahan. Tapi, itu semua juga tergantung dari sikap manajemen nantinya. Apakah ingin melanjutkan kompetisi atau tidak?” katanya.

Di sisi lain, Pasoepati terus mengumpulkan dana guna mendukung eksistensi Persis Solo di DU LPIS. Di antara mereka, ada yang menggalang bantuan dengan menjual stiker ataupun mengumpulkan uang secara sukarela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya