SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Tim evaluasi Sonobudoyo menilai ada faktor ketimpangan manajemen dalam pengelolaan museum Sonobudoyo.

Ketua tim evaluasi Sonobudoyo, Daud Aris Tanudirjo menjelaskan, tim yang dipimpinnya sampai saat ini telah melakukan sejumlah pemeriksaan. Termasuk melakukan pemeriksaan koleksi serta penataan manajemen museum. Tim yang berjumlah sembilan orang tersebut terdiri dari berbagai unsur baik akademisi, praktisi, LSM dan polisi. Namun menurut Daud, tim tersebut belum menghasilkan temuan secara konkrit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami terus bekerja, dan terus melakukan pengecekan baik pada koleksinya sampai pada sistem manajemennya. Dari apa yang kita temukan itu lantas kita melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan,” katanya saat ditemui di kantor DPRD Kota Jogja Kamis (4/8).

Dalam pengecekan sistem manajemen yang dilakukannya, Daud menilai ada ketimpangan. Ia menjelaskan, sistem manajemen yang dibangun pada museum yang terletak di pojok Alun-alun Utara ini tidak seimbang. Kewenangan antara pimpinan museum dan bagian penanggung jawab koleksi disebutnya tidak proporsional.

Pengajar Jurusan Arkeologi di Fakultas Ilmu Budaya UGM ini juga menilai kewenangan kepala museum terlalu banyak. “Dalam proses manajemen ada ketidaksambungan antara kewenangan kepala dan staf penanggung jawab koleksi. Kepala terlalu banyak kewenangan sehingga bagian koleksi tidak memahami dengan baik soal koleksinya itu. Jelas ada manajemen yang timpang,” katanya.(Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya