SOLOPOS.COM - Unjuk rasa driver Gojek Soloraya, Kamis (22/3/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Manajemen PT Gojek Indonesia memberikan tanggapan terkait aksi mogok massal para driver mitra di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Manajemen Gojek Soloraya menegaskan tidak ada penurunan tarif sebagaimana pemahaman para mitra Gojek sehingga membuat para driver mogok dua hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

VP Regional Head Gojek Central Java and Yogyakarta, Delly Nugraha, mengatakan tarif Goride di Solo tetap sama seperti sebelumnya. “Gojek tidak menurunkan tarif Goride di Kota Solo. Kami melakukan penyesuaian terkait jaminan pendapatan minimum dari setiap order Goride yang didapat mitra,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (22/3/2018).

Baca juga:

Menurut Delly, Gojek juga menerapkan skema harga ramai di mana tarif bisa bergerak mengikuti permintaan konsumen dan jumlah driver di lokasi tertentu pada waktu tertentu. “Dengan skema ini, para mitra bisa meningkatkan pendapatan di saat jam sibuk atau ramai,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam membuat kebijakan, Gojek selalu memperhatikan tiga hal utama, yaitu mitra yang sejahtera, pelanggan yang puas, dan pengembangan teknologi yang berkesinambungan. Melalui tiga hal itu, Gojek bersama mitra dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.

Sebagaimana diinformasikan, para driver mitra Gojek berunjuk rasa dan melakukan aksi mogok massal selama dua hari yakni Kamis-Jumat (22-23/3/2018). Mereka memprotes kebijakan manajemen PT Gojek Indonesia menurunkan tarif dari Rp8.000 menjadi Rp4.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya