SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Kinerja Menteri Kesehatan atau Menkes Terawan Agus Putranto banyak dipertanyakan publik lantaran dinilai tak sigap dalam menghadapi pandemi Covid-19. Bahkan, Terawan dianggap meremehkan Covid-19 sebelum virus tersebut masuk ke Indonesia.

Namun, hal tersebut dinilai berbeda oleh Presiden Jokowi. Mantan Wali Kota Solo ini menilai Menkes Terawan bekerja sangat keras apalagi ketika menangani Covid-19 bersamaan dengan demam berdarah (DB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beda 8 Tahun, Peristiwa Orang Tenggelam di Waduk Kembangan Sragen Terjadi Lagi di Tanggal yang Sama

Ekspedisi Mudik 2024

"Yang ditangani Menteri Kesehatan tidak hanya Covid, ada yang lain misalnya demam berdarah ramai di berbagai provinsi. Tapi untuk urusan Covid sudah dihandel Gugus Tugas Covid. Menteri Kesehatan telah bekerja sangat keras," terang Jokowi di acara Mata Najwa Trans7, Rabu (22/4/2020).

Jokowi menganggap perasaan kecewa dari masyarakat atas kinerja Menkes Terawan adalah hal yang wajar. Hal tersebut adalah risiko dari jabatan publik.

Hilang 2 Bulan Lebih, Kakek-Kakek Dlingo Boyolali Ditemukan Sudah Jadi Tulang Belulang

"Tidak ada yang sempuran di dunia ini. Kalau ada yang mengatakan masyarakat yang kecewa itu wajar. Setiap pekerjaan ada yang menilai, ada keputusan ada risikonya," lanjut Jokowi.

Tak Panik

Dalam membuat kebijakan terkait penanganan Covid-19, Presiden Jokowi dan kinerja Menkes Terawan kerap dinilai lamban oleh masyarakat. Bahkan, kritik datang dari Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla yang menyebut pemerintah kruang tegas dan cepat dalam mengambil tindakan pencegahan penularan Covid-19.

Menjawab hal tersebut, Presiden Jokowi bercerita dalam membuat keputusan harus menimbang berbagai hal dan aspek. Hal ini bertujuan agar tidak membuat panik masyarakat Indonesia.

IDI Bongkar 1.300 Kematian Covid-19, Mayoritas PDP yang Meninggal Dunia

"Tadi di awal sudah saya sampaikan ini virus berbahaya tapi bisa dicegah dan dihindari. Tapi kita tidak ingin bikin kebijakan dengan grusa grusu. Buat publik biar tidak panik itu keputusan. Kemudian, di awal laboratorium yang di Kemenkes diragukan, awal-awal kan gitu. Banyak yang menyampaikan tidak layak melakukan uji PCR. Iya jangan seperti itu, sampai sekarang enggak ada masalah," tukasnya.

Maling Gabah di Karanganyar Dibebaskan dan Dapat Bantuan Sembako

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya