Sudah menjadi tradisi keluarga Tom Gembus, setiap tanggal 10 Sura selalu memasak jenang Sura untuk diantar ke famili dan tetangga sekitar sebagai sedekah. Tahun ini pun keluarga yang tinggal di Banjarsari Solo ini membuat jenang Sura yang terdiri dari bubur beras lengkap dengan lauk opor, sambal goreng krecek dan kerupuk.
Setelah diracik Lady Cempluk, jenang dan lauknya yang sudah ditempatkan di piring dan mangkuk itu ditaruh di nampan lalu ditutup daun pisang memanjang. Yang kebagian mengantarkan adalah anak ragilnya, Gendhuk Nicole.
Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada
Rumah demi rumah pun dikirimi Gendhuk jenang. Sampai di rumah ke lima yang ditempati Jon Koplo, Gendhuk Nicole juga disambut dengan ramah oleh tuan rumah.
Setelah menerima nampan, Koplo pun membuka tutupnya. Tapi apa yang terjadi? Begitu daun pisang dibuka… Badalaaa…! Ternyata di dalamnya hanya berisi tumpukan dua piring dan dua mangkok kotor tanpa isi!
Gendhuk kaget dan malu setengah mati. Cepat-cepat ia meminta nampan itu kembali dan pamit pulang sambil meminta maaf.
Sampai di rumah ia sudah disambut ibunya dengan senyuman. “Piye ta Ndhuk? Sing mbok gawa mau kok malah nampan sing wis kanggo. Kudune iki lho!” kata Cempluk sambil memberikan nampan yang satunya.
Dengan muka masih merah, Gendhuk kempali ke rumah Jon Koplo sambil membawa nampan lengkap dengan jenang Suranya.
Tatik Mursiyah, Banyuanyar RT 002/RW 003 Banjarsari, Solo.