SOLOPOS.COM - Kepala MAN 1 Sragen Sumiran (dua dari kanan) menunjukkan buku bertajuk Antologi Puisi karya para guru, siswa, hingga Bupati Sragen di perpustakaan madrasah setempat, Jumat (15/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pendidikan Sragen, MAN Sragen meluncurkan buku Antologi Puisi.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 90-an siswa dan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sragen menerbitkan buku Antologi Puisi dalam peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-36 MAN 1 Sragen. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto ikut menyumbangkan puisi dalam buku setebal 108 halaman itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Namaku disebut ketika Pangeran Mangkubumi mendapat mandat atas tanah perdikan ini. Tanah ini menjadi saksi sejarah atas segala upaya perlawanan menghadapi penjajah ketidakadilan, kebodohan, dan kemiskinan,” tulis Bupati pada dua bait pertama puisi bertajuk Sukowati di buku itu.

“Saat berjuta pikir dan aspirasi. Datang silih berganti. Di situlah kami mewadahi. Ketika masalah dan konflik sosial bertubi. Di sinilah kami mencoba menengahi. Segala harapan dan angan tentang kemajuan rakyat Sukowati. Kamilah yang berusaha merealisasi,” tulis Bambang Samekto yang tidak mau kalah dengan Bupati. Satu bait puisi Bambang Samekto itu bertajuk Rumah Aspirasi.

Selain Bupati dan Ketua DPRD, masih ada pejabat lain yang menorehkan karya sastranya di buku itu, seperti Camat Sragen Kota Sumbagyo, Kepala Kantor Kementerian Agama Sragen Ahmad Nasirin, dan Kepala Kelurahan Nglorog, Sragen Kota.

“Kami menghadap beliau-beliau ini untuk ikut berpartisipasi untuk menumbuhkan dan penguatan budaya literasi. Ide membuat buku Antologi Puisi ini spontan muncul. Kami menyeleksi karya dari 1.148 siswa yang ada di madrasah ini,” kata Kepala Perpustakaan MAN 1 Sragen, Siti Masruroh, Jumat (15/9/2017).

Buku tersebut diluncurkan pada Sabtu (16/9/2017) ini. Selain mendatangkan Bupati dan pejabat lainnya, Masruroh juga mengundang budayawan Sosiawan Leak untuk ikut mewarnai dalam apresiasi puisi menolak korupsi.

“Ini merupakan karya siswa dan guru kali pertama di madrasah ini. Ini merupakan program madrasah yang selaras dengan program literasi yang digalakkan Bupati Sragen. Buku ini sifatnya baru prematur bagi karya anak. Artinya, anak memang memiliki potensi di bidang karya sastra,” ujar Kepala MAN 1 Sragen, Sumiran.

Siwi Nurrohmah, 17, salah satu siswa Kelas XII IPS-6, menjadi salah satu siswa yang berkesempatan menulis di buku itu. Puisi Siwi bertajuk Kenyataan Negeri masuk dalam buku yang diterbitkan sebuah penerbit di Solo.

“Puisi itu saya buat dengan spontanitas. Saya melihat kondisi negeri yang pejabatnya banyak korupsi. Mestinya mereka bisa memikirkan rakyat yang miskin. Lewat puisi itu, saya ingin berpesan kepada pejabat agar menghentikan praktik korupsi,” kata dia.

Dwi Sutanto, 17, siswa Kelas XII IPA-3, juga menulis puisi di buku itu berjudul Untuk Pahlawan Indonesia. Dwi menyampaikan dalam pembuatan puisi itu ada banyak tema, yakni tema kepahlawanan, pendidikan, sosial, budaya, dan alam. “Lewat puisi itu saya berharap para generasi sekarang bisa meneladani semangat dan apa yang dilakukan para pahlawan untuk negeri ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya