SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Ngadilan, 59, warga Karangmojo, Gunungkidul, tergopoh-gopoh melihat sepeda motor yang diparkirnya di rumah raib saat ditinggal salat tarawih, Minggu (31/7) lalu.

Ia berusaha menanyakan ke sejumlah tetangganya tentang keberadaan motor kesayangannya itu. Tetapi malang memang tidak bisa ditolak, ia menyadari motornya sudah digondol tamu tak diundang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rumah kosong memang kerap dijadikan sebagai incaran para pencuri selama bulan suci seperti sekarang ini.Seperti sudah menjadi tradisi tahunan, tindak kejahatan menjelang Lebaran cenderung meningkat.

Umumnya yang terjadi ialah tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan pencurian sepeda motor. Kendati kenaikan tersebut tidak signifikan, namun potensi itu terjadi hampir setiap tahun, terutama saat rumah atau indekos ditinggal kosong untuk beribadah.

Kasat Reskrim Polresta Jogja Kompol Donny Siswoyo kepada Harian Jogja Express, akhir pekan lalu, menjelaskan rata-rata pelaku memanfaatkan kekosongan rumah. “Saat Lebaran memang ada kecenderungan kenaikan potensi tindak kejahatan pencurian. Itu terjadi hampir setiap tahun saat Lebaran, tapi jumlahnya pun tidak signifikan paling dua atau tiga. Pelaku rata-rata memang mengincar rumah yang kosong ditinggal penghuninya,” kata Donny.

Donny menjelaskan di Jogja terdapat beberapa potensi kerawanan atas potensi tersebut antara lain kompleks perumahan, toko, kantor maupun indekos.

Sebagai antisipasi, pihaknya telah menyiagakan sejumlah anggota menggiatkan patroli. Patroli dilakukan anggota berseragam maupun berpakaian preman. Patroli, katanya, dikhususkan pada jam-jam rawan dan tempat rawan. Pada jam rawan, menurutnya patroli dilakukan menjelang subuh, malam dan menjelang salat tarawih.

“Sebagai antisipasi kami menggiatkan patroli, pengawasan baik oleh anggota berseragam maupun berpakaian preman. Kami menyasar pada saat-saat sahur, salat subuh dan tarawih,” katanya.

Sebagai bentuk pengamanan dari dalam, Donny mengatakan pentingnya pemilik rumah dan penghuni indekos meningkatkan kewaspadaan. Dia mengimbau warga lebih waspada dan berhati-hati. “Imbauannya ya tingkatkan kewaspadaan, pastikan kamar tertutup dan aman. Di samping adanya keinginan pelaku, kesempatan itu juga mendorong terjadinya tindak pidana,” katanya.

Kanit Operasional Satreskrim Polresta Jogja Iptu I Made Hendra menyebut justru terjadi penurunan jumlah peristiwa kejahatan dalam pekan ini. Namun dia mengatakan tidak menutup kemungkinan potensi kenaikan kejahatan (pencurian) akan naik saat mendekati Lebaran. Dari pantauannya, ada indikasi kenaikan jumlah tindak kejahatan saat mendekati Lebaran.

Dia menilai faktor desakan kebutuhan ekonomi ditambah dengan kesempatan sehingga mendorong terjadinya kejahatan. “Belakangan ini kejahatan seperti jambret memang turun, tapi perlu juga diwaspadai saat mendekati lebaran umumnya kan kebutuhan orang meningkat. Tidak menutup kemungkinan terjadi kejahatan, umumnya saat Lebaran pencurian,” katanya.

Malam hari
Polisi sebenarnya sudah memetakan waktu rawan selama Ramadan. Menurut Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Danang Kuntadi,  potensi tindak kejahatan saat Ramadan biasanya terjadi pada malam hari. Umumnya saat rumah ditinggal penghuninya menjalankan salat tarawih.

“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kasus curat di rumah kosong yang ditinggal penghuninya mudik. Biasanya terjadi pada H-7 sampai H+7 Lebaran,” ujarnya.

Hingga kini, petugas berseragam maupun berpakaian  preman terus berpatroli pada jam-jam rawan untuk mempersempit ruang gerak pencuri. Patroli dilakukan secara terbuka dan tertutup.

Sementara Kasubag Humas Polres Kulonprogo, AKP Hendri Multi mengatakan angka kriminalitas di wilayahnya  tidak setinggi daerah lain. Saat Ramadan atau Lebaran, katanya, tidak banyak warga yang ke luar kota. “Justru warga dari luar yang datang ke sini,” ujarnya.      

Guna menanggulangi terjadinya kriminalitas di Kulonprogo, Hendri mengharapkan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing dengan menggelar ronda/siskamling.

Selain itu, melanjutkan program yang telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya, Polres Kulonprogo juga berminat kembali membuka jasa penitipan barang untuk memberikan rasa aman atas barang-barang berharga, bagi warga yang berniat untuk bepergian pada saat libur Lebaran dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

Kejahatan saat Ramadan menurut Kapolres Gunungkidul AKBP Asep Nalaludin memang sudah menjadi persoalan klasik. Modus operandinya pun, katanya, hampir sama. Ia mencontohkan pembobolan rumah kosong dan kejahatan di masjid merupakan kasus lama yang masih sering terjadi.

“Rumah kosong memang kerap menjadi incaran. Di sisi lain, jika kami berpatroli, jumlah personel terbatas. Karena itu kami selalu mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan,” terangnya.

Ia menambahkan selain penyasar rumah kosong, peredaran uang palsu juga menjadi incaran sindikat terutama wilayah Gunungkidul. Kawasan Gunungkidul termasuk pedesaan yang berpotensi besar sebagai lahan penukaran uang palsu melalui jual-beli sembako.

Libatkan perangkat kampung

Kanitreskrim Polsekta Gondokusuman Iptu FX Wiratmo menjelaskan pihaknya menjalin kerjasama dengan perangkat kampung untuk menjaga kondusivitas Lebaran. Menurutnya upaya itu penting dilakukan mengingat besarnya potensi pencurian mendekati Lebaran. Gondokusuman yang terletak di tengah Jogja memiliki sekitar 1.057 indekos. Hal itu dikatakan Wiratmo memberikan potensi peristiwa kejahatan.

“Di samping patroli, kami juga melibatkan aparat kampung seprti RW dan RT, juga kelurahan dan kecamatan. Tujuannya membantu pengamanan,” katanya.

Memasuki minggu kedua bulan Ramadan, dijelaskan Wiratmo situasi kamtibmas di Gondokusuman relatif aman. Jumlah kejadian dikatakannya menurun dibanding sebelumnya. Namun dari pengawasannya kerap terjadi kenaikan jumlah tindak pencurian saat Lebaran. Misalnya pencurian dengan pemberatan maupun pencurian sepeda motor.

Wiratmo menjelaskan rumah, indekos dan kantor kosong kerap menjadi sasarannya. “Memang ada trend kenaikan potensi pencurian mendekati Lebaran atau saat Lebaran. Makanya kami mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan. Bagi pengelola indekos sebaiknya melakukan sambang dan pemantauan, jangan dibiarkan kosong,” katanya.  (Harian Jogja/AYA/DAS/LIS/TON/JUM)

Foto Ilustrasi



HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya