SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Madrasah Tsanawiah (MTs) Muhammadiyah, Trucuk, Klaten, dibobol maling, Kamis (11/4/2019) dini hari. Kawanan pencuri itu menggondol satu unit komputer dan satu unit proyektor. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kawanan pencuri mengincar komputer dan barang elektronik di ruang tata usaha (TU). Sebenarnya, pintu dan jendela di ruang TU itu sudah berteralis. 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Para pencuri memotong beberapa teralis besi salah satu jendela sebelum masuk ke ruang TU. Di dalam ruangan, para pencuri menggasak satu unit proyektor, satu unit monitor liquid crystal display (LCD), satu unit hard disk, dan satu unit mainboard. 

Aksi pencurian itu baru diketahui salah satu saksi sekaligus pegawai MTs Muhammadiyah Trucuk, Paimin, Kamis pukul 07.00 WIB. Setelah melihat ruangan TU diacak-acak maling, Paimin melaporkan hal itu ke Kepala MTs Muhammadiyah Trucuk, Fatimah Wijayati, sebelum melapor ke Polsek Trucuk. 

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini kejadian kali pertama. Total kerugian berkisar Rp5 juta. Seluruh ruangan sebenarnya sudah diteralis. Ruangan yang dimasuki para pencuri hanya di ruang TU. Ruangan lain, termasuk laboratorium komputer masih aman. Soalnya laboratorium komputer itu dekat ruangan penjaga sekolah. Anak-anak kelas IX saat ini masih bisa menjalani Ujian Sekolah Berstandar Nasional [USBN] hari ini,” kata Fatimah Wijayati saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis. 

Fatimah mengakui lokasi MTs Muhammadiyah berada di dekat persawahan yang jauh dari permukiman penduduk. Hal itu mengakibatkan sekolahnya menjadi incaran pencuri.

“Selain mengoptimalkan petugas jaga, ke depan kami ingin memasang kamera closed circuit television [CCTV],” katanya. 

Kanitreskrim Polsek Trucuk, Aiptu Waridi, mewakili Kapolsek Trucuk, AKP Aleg Ipanudin, mengatakan petugas langsung mendatangi lokasi kejadian pencurian setelah memperoleh laporan dari pengelola MTs Muhammadiyah Trucuk. 

Polisi juga sudah mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi. Kasus ini masih dalam penyelidikan. Namun, melihat hasil sementara, Waridi menduga aksi pencurian ini diduga dilakukan lebih dari dua orang. 

Para pencuri juga tahu tentang komputer karena salah satu barang yang diambil hard disk. Sementara central prossesing unit (CPU) dibuang di dekat sekolah. Kemungkinan juga, para pencuri ini ada kaitannya dengan jaringan pencuri spesialis komputer di sekolah daerah lain. 

“Kami juga memperoleh informasi tentang adanya pencurian di daerah lain dalam beberapa waktu terakhir,” katanya mewakili Kapolres Klaten, AKBP Aries Andhi. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Sri Nugroho, mengimbau seluruh pengelola sekolah meningkatkan kewaspadaan saat berlangsung ujian nasional. Salah satu ruangan yang patut diawasi dan diberi fasilitas pengamanan ekstra ketat, yakni laboratorium komputer.

“Di Klaten ini terdapat 65 SMP [negeri dan swasta] dan 704 SD [negeri dan swasta]. Sebagian besar pengelola sekolah sudah memasang kamera CCTV. Kami mendorong ke pengelola sekolah yang belum segera memasang [kamera CCTV],” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya