SOLOPOS.COM - Ilustrasi : Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat membawa tumpeng saat kirab perayaan malam selikuran di halaman Masjid Agung Solo. (Dokumentasi/JIBI/Solopos)

Agenda-agenda budaya rutin harus tetap diadakan karena berkaitan dengan percepatan pengkajian Keraton Solo sebagai kawasan cagar budaya.

Solopos.com, SOLO—Keraton Solo siap menggelar agenda Malem Selikuran, Kamis (15/6/2017) malam. Agenda rutin menyambut malam Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir Ramadan akan diisi dengan kirab 1.000 takir (tumpeng kecil) yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pejabat Humas Keraton Solo, Bambang Ary Pradotonagoro, mewakili K.G.P.H.Benowo, menjelaskan kirab akan dimulai Kamis malam sekitar pukul 20.30 WIB. Kirab melibatkan 700 orang yang meliputi prajurit, sentana, abdi dalem, termasuk petinggi keraton.

“Rute kirab dari Keraton Solo menuju Masjid Agung, kemudian ke Gladak langsung ke barat menuju Joglo Sriwedari,” kata Bambang, saat ditemui Solopos.com, Rabu (14/6/2017).

Lantaran rute kirab melawan arus lalu lintas mengingat Jl.Slamet Riyadi adalah jalur searah, maka pihak keraton harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo termasuk Satlantas Polresta Solo. Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Anggoro Hexa, menyampaikan Malem Selikuran adalah hajatan yang diselenggarakan Keraton Solo menyambut malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.

Anggoro Hexa didapuk menerima rombongan kirab di Joglo Sriwedari. “Sejak Paku Buwono [PB] X kirab Malem Selikuran sampai ke Sriwedari. Sebelum-sebelumnya hanya sampai Masjid Agung. Bagi kami agenda ini termasuk agenda budaya, tradisi religi yang harus dilestarikan,” kata Hexa.

Bambang mengatakan 1.000 takir akan dibagikan kepada masyarakat yang datang menyaksikan kirab Malem Selikuran. Seribu takir menggambarkan limpahan pahala setara seribu bulan bagi umat Islam yang beribadah pada malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.

Bambang mengatakan seperti apa pun kondisi keraton saat ini, Malem Selikuran harus tetap diadakan. “Bahkan perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan hadir menyaksikan agenda tersebut.”

Setelah Malem Selikuran, Keraton Solo juga akan menyiapkan agenda Grebek Syawal yang rutin diselenggarakan di Masjid Agung. “Harus tetap ada. Kalaupun kami tidak mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Kota [Pemkot] Solo untuk Grebek Syawal, namun instruksi dari Kemendikbud agenda Grebek Syawal harus mulai dipersiapkan. Nanti ada bantuan dana dari pusat.”

Agenda-agenda budaya rutin harus tetap diadakan karena berkaitan dengan proyek kementerian yang saat ini sedang melakukan percepatan pengkajian Keraton Solo sebagai kawasan cagar budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya