SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR – Bupati Karanganyar Juliyatmono menegaskan Pemkab Karanganyar bakal menjadikan acara Malam Cinta Rasul Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf sebagai acara rutin yang bakal terus digelar setiap malam pergantian tahun baru.

Saat memberikan sambutan dalam acara Malam Cinta Rasul 2018, Bupati menyampaikan keinginan bisa mengubah kebiasaan Pemkab maupun masyarakat Bumi Intanpari dalam menyambut malam pergantian tahun baru. Dia tidak mau malam pergantian tahun baru di Karanganyar hanya diisi dengan acara hiburan-hiburan yang tidak menimbulkan kebermanfaata berarti. Bupati bertekat mengubah tradisi masyarakat Bumi Intanpari dalam menyambut malam tahun baru, yakni dengan mengadakan selawatan bersama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami akan membuat tradisi baru. Setiap malam jelang tahun baru di Karanganyar akan selalu diadakan pengajian bersama Habib Syech,” kata Juliyatmono diikuti teriakan para Syecher di Alun-Alun Karanganyar yang menyambut antusias rencana itu, Senin (31/12) malam.

Bupati tidak ketinggalan menyampaikan harapan kondisi Karanganyar pada 2019 mendatang bis asemakin sejuk dan tentram. Dia berharap kontestasi Pilkada, Pileg, maupun Pilpres yang akan digelar pada tahun depan tidak sampai memecah persatuan masayarakat Karanganyar. Juliyatmono ingin masyarakat Bumi Intanpari terus hidup rukun, damai, dan nyaman. Dia mengimbau kepada masyarakat Karanganyar terus menjaga keimanan supaya bisa selalau diberi keselamatan oleh Allah yang Maha Kuasa.

Habib Syeh menyambut baik keinginan Bupati Karanganyar yang ingin menjadikan acara Malam Cinta Rasul sebagai agenda rutin tahunan pada malam pergantian tahun baru. Dia mengaku sulit menolak tawaran Juliyatmono untuk datang memimpin acara selawatan bersama di Karanganyar. Habib menuturkan, Juliyatmono adalah Bupati paling nyeyel yang pernah dia temui. Dia pun siap tidak lagi mengisi selawatan di Sragen pada malam pergantian tahun agar bisa selatawan lebih lama di Karanganyar.

“Ibaratnya, Karanganyar ini istri tua. Sementara Sragen itu istri muda. Jadi kalau ditinggal dulu ke Sragen, istri tua keberatan. Nanti mungkin yang Sragen tidak lagi [didatangi]. Saya biar di sini lebih lama,” kata Habib Syech.

Berdasarkan pantauan Espos, acara Malam Cinta Rasul 2018 dihadiri lebih dari 1.000 orang. Mereka datang dengan memadati setiap sudut lokasi di Alun-Alun Karanganyar. Para Syecher dan masyarakat umum tersebut terlihat tak goyah meski duduk di rumput dan paving yang basah karena baru diguyur hujan. Habib Syech terpantau meninggalkan panggung sekitar pukul 22.30 WIB. Beliau pamit untuk gantian mengisi acara di Sragen.

Sementara itu, Pemkab Karanganyar dipastikan menggelar pesta kembang api setelah acara Malam CInta Rasul 2018. Pesta kembang api digelar di halaman Kantor Bupati Karanganyar. Bupati Karanganyar memastikan jika kembang api yang dibakar saat perayaan malam tahun baru 2019 tersebut bukan dibeli dengan dana APBD, melainkan barang sumbangan dari donatur. Pemkab tetap membakar kembang api karena ingin menghormati sang donatur.

“Saya melihat di mana-mana enggak boleh pakai kembag api. Kami tidak seperti itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Karanganyar, pesta kembang api bisa dilakukan. Yang jelas kembang api ini Cuma sumbanga, bukan pembelian pemerintah. Jadi kembang api harus saya sumet saat malam tahun baru,” jelas Juliyatmono. (irawan Sapto Adhi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya