Berpidato di Malam 1000 Cahaya di Makam Mbah Priok, Djarot Saiful Hidayat menyinggung situasi yang dialami oleh Ahok
Solopos.com, JAKARTA — Plt. Gubernur DKI Jakarta hadir dan berpidato di depan peserta Malam 1000 Cahaya Shalawat dan Doa Lintas Agama untuk Indonesia Bangkit di kompleks Makam Mbah Priok, Jakarta Utara, Sabtu (20/5/2017) malam. Dalam pidatonya, Djarot menyinggung situasi yang dialami Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Djarot yang mengenakan baju batik didampingi istrinya, Heppy Farida, membuka pidatonya dengan menyampaikan rasa hormat kepada Habib Sting dan keluarga besar Yayasan Makam Mbah Priok. Dia menyatakan tempat tersebut terbuka bagi masyarakat semua kalangan dan agama yang ingin berdoa.
“Apapun agama kalian, boleh berdoa di Makam Mbah Priok. Artinya apa? Dalam hati Habib Sting dan keluarga besar Yayasan Makam Mbah Priok, dibukakan cahaya yang terang agar keadilan bisa ditegakkan di muka bumi. Agar kebenaran hakiki diterima kita semua,” kata Djarot yang sebagian pidatonya ditayangkan live oleh Kompas TV.
Politikus PDIP tersebut kemudian bercerita tentang pertemuannya dengan Ahok belum lama ini setelah ditahan atas perintah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Menurutnya, Ahok masih saja berbicara tentang pekerjaan di Pemprov DKI Jakarta.
“Ibu Bapak semua, saya berdiskusi banyak dengan Pak Ahok. Bayangkan beliau dalam situasi seperti itu masih bicara kerja, kerja, kerja.
Termasuk menanyakan kemajuan pembangunan Makam Mbah Priok ini,” kata dia.
Dia pun menyayangkan tuduhan penistaan agama yang dialamatkan ke Ahok dan berakhir dengan vonis 2 tahun penjara. “Di satu sisi, Pak Ahok dituduh. Bagaimana bisa seseorang yang demikian peduli dan menghargai, peduli membangunkan tempat ibadah sebagai Gubernur DKI Jakarta, hanya karena pilkada, kemudian digoreng sana digoreng sini, dinyatakan bersalah, dan kemudian yang membikin syok pada saat itu, langsung dimasukkan penjara,” kata Djarot.
Menurutnya, pembelaannya tersebut bukan hanya ditujukan bagi Ahok, tapi semua orang yang berpotensi mengalami kasus yang sama. “Bukan hanya Pak Ahok, kalian pun kalau diperlakukan seperti itu, kami juga akan membela.”
Nama Ahok memang cukup sering disebut dalam acara ini. Sebelum pidato Djarot, Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, juga sempat bertanya kepada massa apakah mereka masih menyayangi Ahok, selain berpesan masyarakat menjaga kebinekaan. Acara ini ditutup dengan doa yang diwarnai penyalaan lilin oleh massa yang hadir.
Pak Djarot dan tokoh antar Agama menyalakan lilin sebagai simbol masih adanya cahaya keadilan, sambil memimpin lagu Padamu Negeri pic.twitter.com/oLsKaAUelx
— Justice4AhokID (@Justice4AhokID) May 20, 2017