SOLOPOS.COM - Paguyuban Warga Kestalan Bersatu menggelar unjuk rasa di depan Swalayan Luwes Kestalan Solo, Jumat (2/5/2014). Warga menilai tidak adanya sosialisasi yang baik perihal pembangunan tempat perbelanjaan tersebut sehingga mengganggu keamanan dan kenyamanan lingkungan. (JIBI/Solopos/Septian Ade Mahendra)

Solopos.com, SOLO—Manajemen  Luwes Grup menegaskan proses perizinan Mal Luwes Kestalan sudah rampung. Penegasan ini disampaikan menyusul aksi protes warga Kestalan Solo.

Manajer HRD Luwes Grup, Bengawan, menambahkan proses prizinan sudah selesai. Dia mengatakan dalam pertemuan dengan warga manajemen Luwes berjanji akan menunjukkan izin HO itu, tetapi harus secara legal. Bila ada permintaan warga, kata dia, warga yang mana harus jelas dan siapa yang bertanggung jawab.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tuntutan mereka kami tampung dulu. Mereka mestinya menunjukkan siapa yang disepakati untuk hadir dalam pertemuan lanjutan. Kami dari HRD sudah mengaspirasi warga. Mereka diberi kesempatan seluas-luasnya,” pungkasnya, Sabtu (3/5/2014).

Sementara itu, Kepala Divisi Bangunan Luwes Grup, Abdul Muluk, menjelaskan pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan warga dua kali pada 2007 dan menghasilkan kesepakatan. Dalam pertemuan terakhir, warga sudah mengajukan tuntutannya dan disekapati manajemen. Sekitar 20 orang warga yang hadir dari lingkungan RW 002, khusus RT 002/RW 002.

“Kami memang mengutamakan RT 002/RW 002 karena lokasi Luwes berada di lingkungan tersebut. Kesepakatan itu juga ditandatangani RT, RW, Lurah, dan LPMK [Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan] Kestalan,” jelasnya.

Muluk, sapaan akranya, menegaskan prinsipnya manajemen Luwes Grup tidak ada niatan untuk melanggar peraturan yang berlaku. Dia menyatakan semua persyaratan perizinan dipenuhi dan keberdaan mal itu diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.

“Secara normatif hukum tidak melanggar aturan. Kami berharap bisa ada imbal balik ke masyarakat. Dari sisi karyawan, kami sudah merekrut 31 karyawan dari 36 orang yang mendaftar. Tapi, dalam perjalanannya ada tujuh orang yang mengundurkan diri karena diterima bekerja di tempat lain. Nnati, masih ada tambahan delapan orang yang akan masuk. Saya berharap bisa diterima semua,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya