SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Ajang Gebyar UMKM, Koperasi, PKBL dan Produk Unggulan Daerah yang digelar di Solo Square, Jumat-Senin (14-17/6/2013), dinilai mampu memperluas jaringan bisnis para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari berbagai kota di Indonesia.

Potensi transaksi juga dinilai cukup tinggi, kendati pada Minggu (16/6/2013) malam aktivitas pameran terganggu dengan kejadian banjir yang melanda kawasan mal. Kurang lebih dua peserta pameran yaitu dari Kendal dan Kudus memilih hengkang lebih awal dari jadwal pameran yang ditentukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari pantauan Solopos.com, Senin (17/6/2013), stan dari kedua daerah tersebut sudah tutup. Alasannya peserta pulang lebih awal adalah produk pameran basah akibat terkena air hujan yang tumpah dari bagian atap mal.

Seperti diketahui, Mal Solo Square sedang dalam tahap perbaikan. Tembok mal bagian paling atas sedang dibongkar dan mal hanya ditutup dengan kain terpal. Lantaran angin kencang, terpal pun terlepas dan membuat air hujan disertai angin itu masuk ke area mal terutama area pameran.

Pada saat itu, 34 stan berdiri dan memamerkan beragam produk unggulan mulai dari Aceh, Payakumbuh Sumatera Barat, Mojokerto, Kudus, Kendal, Banyumas, Tegal, Solo, Sragen, Sampang, dan diikuti pula oleh UKM-UKM Binaan Bank Indonesia, Bank Mandiri, Bank Jateng dan lain-lain.

Koordinator Pameran dari Fera Co Jakarta, Nurul Kawakib, menyampaikan potensi pasar dan transaksi dengan menyelenggarakan pameran di Solo Square sebenarnya cukup tinggi. Dan biasanya, Sabtu-Minggu, adalah momen saat transaksi bisa dimaksimalkan.

“Tapi kami cukup terganggu dengan adanya kejadian air hujan yang masuk ke area mal. Saya terima komplen dari beberapa peserta pameran, Mojokerto, Kendal dan Kudus. Kudus komplain karena transaksi mereka batal akibat calon pembeli panik dengan hujan yang masuk ke mal,” kata Nurul, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela hari terakhir pameran, Senin.

Kasi Kelembagaan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Payakumbuh Sumatera Barat, Musmiral, menyampaikan dari Payakumbuh pihaknya membawa beragam produk garmen dan makanan khas Payakumbuh. Menurutnya, transaksi selama pameran cukup bagus. Bahkan, omzet hingga menjelang hari terakhir sudah mendekati Rp10 juta.

“Tapi sayangnya, saat Minggu malam, saat pengunjung mal membeludak justru terjadi hujan, air hujan juga masuk ke mal. Akhirnya saya memilih tutup lebih awal. Meskipun pengunjung banyak, tetapi transaksi anjlok, karena pengunjung mal panik.”

Senada disampaikan Pemilik Batik Laksmana asal Masaran Sragen, Bambang Hariyadi Kurniawan.

Sebagai penyelenggara pameran, Nurul akan mempertimbangkan lagi untuk penyelenggaraan pameran di Solo. Menurut dia, Solo termasuk kota yang diperhitungkan karena dari potensi pasar dinilai cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya