Akun Twitter resmi Ditjen Pajak menjadi perbincangan karena tingkah pengelolanya.
Solopos.com, JAKARTA – Akun Twitter resmi Direktorat jenderal Pajak @DitjenPajakRI menjadi sumber perbincangan khalayak Internet (netizen). Alasannya, pengelola akun Twitter tersebut kerap membalas kicauan netizen dengan kalimat bernada rayuan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pengeloa akun resmi pemerintah umumnya hanya menjawab pertanyaan netizen seperlunya saja. Akun jarang melakukan perbincangan dengan netizen, apalagi perbincangan bernada rayuan.
Peristiwa jarang itu nampaknya terjadi di akun resmi @DitjenPajakRI. Pengelola akun tersebut menjawab cuitan netizen dengan kalimat bernada rayuan. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (23/2/2017), salah satu cuitan bernada rayuan muncul saat pengelola akun @DitjenPajakRI mengucapkan selamat pagi.
Cuitan tersebut dibalas oleh pengguna akun @putroy, pengelola akun @DitjenPajakRI kembali membalas cuitan itu dengan menyebut netizen bernama Putri itu memiliki mata yang bagus.
“Pagi Putri, namanya bagus, seindah matanya,” cuit pengelola akun @DitjenPajakRI, Rabu (22/2/2017).
Pagi Putri. Namanya bagus, seindah matanya. https://t.co/DiIk9YLggK
— #BayarPajakKeren (@DitjenPajakRI) February 22, 2017
Tak hanya merayu, ada juga cuitan dari pengelola @DitjenPajakRI yang seolah-olah mengajak netizen perempuan untuk berkencan. Si pengelola @DitjenPajakRI bertanya pada pengguna akun @amoy_jatnika mengenai rencana kegiatan di malam minggu.
“Aduh maap, Malam mingguan ada acara?” cuit pengelola @DitjenPajakRI. Setelah dijawab banyak acara, akun @DitjenPajakRI masih berusaha membujuk. “Apakah kira-kira bisa meluangkan waktu?” jawab akun @DitjenPajakRI.
Di lain kesempatan, pengelola akun @DitjenPajakRI malah menawari netizen perempuan agar menjadi istri pegawai pajak. Padahal netizen tersebut bertanya mengenai kemungkinan pegawai pajak bukan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
@DitjenPajakRI min kalau mau jadi pegawai pajak tapi bukan lulusan stan bisa gak sih min? 😉
— Rizqi Ayuni Lestari (@ayuderal) February 22, 2017
“Untuk rekrutmen terbuka, kami menginduk ke @KemenkeuRI. Dinda ayu nggak mau jadi istrinya pegawai pajak aja? #ehem,” jawab akun @DitjenPajakRI. Bahkan cuitan itu dijawab penguna akun @ayuderal dengan menyatakan dirinya mau menjadi istri pegawai pajak.
Cuitan tentang tawaran menjadi istri pegawai pajak itu menimbulkan kecaman dari pengguna akun @tunggalp. Ia menyebut cuitan itu bermuatan seksis.
“Cara pandang macam apa ini? Beginikah kalian memperlakukan perempuan saat menanyakan peluang kerja? Ini gak benar ya! Seksis!” cuit pengguna akun @tungalp.
“Bayangkan jika itu di offline rekrutmen, perempuan, mau cari kerja, tanya ke petugas malah mau ditawar jadi bini. Gak profesional banget!” tambah pengguna akun @tunggalp.
Selain cuitan protes, ada juga yang memuji cara komunikatif pengelola akun @DitjenPajakRI.
“Eh tapi si embaknya nanggepin loh, mau jadi istri pegawai pajak atau istri admin,” tulis pengguna akun @zulasusilo.
“Lanjut min, gaya komunikatifnya seperti ngadminya @_TNIAU, ga harus kaku dan birokratif banget, mentang-mentang akun pemerintah ya,” dukung pengguna akun @anggoro_rsastro.
Terkait protes seksis, pengelola akun @DitjenPajakRI memberikan konfirmasi dan permintaan maaf. Gaya menjawab yang dilakukan pengelola akun @DitjenPajakRI disebutkan sebagai cuitan bersifat humor tanpa memiliki niatan untuk merendahkan siapapun.
Pagi Kak @tunggalp. Terima kasih atas tanggapannya. mohon maaf twit yg dimaksud bersifat humor tanpa bermaksud merendahkan lawan bicara. *1
— #BayarPajakKeren (@DitjenPajakRI) February 22, 2017