SOLOPOS.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berinovasi untuk memenuhi tuntutan nasabah terhadap layanan transaksi perbankan, seiring dengan tren digitalisasi yang kian masif. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/BRI).

Solopos.com, JAKARTA – Salah satu dampak masifnya perkembangan teknologi adalah perubahan cara masyarakat dalam bertransaksi dan menikmati layanan perbankan.

Tuntutan nasabah terhadap layanan transaksi perbankan yang praktis semakin meningkat seiring dengan tren digitalisasi yang terjadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun demikian, masih ada segmen masyarakat yang belum sepenuhnya mengetahui literasi digital pada perbankan. Oleh karena itu, perbankan tetap perlu menyediakan cara agar seluruh segmen nasabah bisa mendapatkan akses layanan.

Menghadapi kondisi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggunakan strategi hybrid bank dalam melakukan transformasi bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja.

BRI memadukan kapabilitas digital, jaringan fisik, dan layanan penasihat keuangan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha melalui siaran pers yang dikirimkan kepada Solopos.com, Kamis (9/2/2023).

Arga menjelaskan harmonisasi ketiga hal tersebut akan menghadirkan layanan perbankan yang terintegrasi dan tersedia sesuai customer journey masyarakat Indonesia.

“Hal ini senada dengan komitmen BRI untuk menyediakan layanan perbankan yang cepat, mudah, dan aman bagi masyarakat”, katanya.

Hingga per Desember 2022, kanal digital BRI telah dipakai  98,41% dibandingkan yang konvensional sebesar 1,59%.

“Jadi, mayoritas nasabah BRI tidak lagi bertransaksi melalui unit-unit kerja fisik, tetapi lebih ke arah transaksi elektronik menggunakan digital channels kami,” tambahnya. Dalam hal ini, BRImo menjadi produk andalan BRI untuk melayani nasabah.

BRImo

Seperti diketahui, pertumbuhan volume transaksi BRImo hingga Oktober 2022 mencapai Rp2.084 triliun, atau tumbuh lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama pada 2021.

Jumlah user BRImo tumbuh 73,55% year on year (YoY) menjadi 22,37 juta users. Selain itu, jumlah transaksi pada periode yang sama melesat 118,10% yoy.

Jumlah transaksi BRImo juga meningkat dari 649 juta transaksi pada Oktober 2021, menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022.

Tak hanya itu, transformasi digital BRI juga dapat dilihat melalui upayanya menciptakan BRISPOT yang mampu memangkas waktu pemrosesan kredit dari 2 pekan menjadi 1 hari.

Lalu tersedia juga berbagai layanan perbankan melalui API platform BRI, BRIAPI, yang telah melayani lebih dari 475 partners. Produk-produk digital tersebut diyakini membawa dampak besar bagi kemudahan nasabah dalam mengakses layanan keuangan BRI.

Arga optimistis, transformasi terhadap proses-proses bisnis eksisting yang ada di BRI dan membawanya ke ranah digital tak hanya meningkatkan efisiensi namun juga produktivitas.

Hal ini kemudian dipadukan dengan pendekatan kedua melalui penciptaan bisnis digital. Tujuannya  mencari sumber pertumbuhan dan pendapatan bisnis baru.

Kombinasi keduanya akan membawa BRI meraih dua hal sekaligus, melayani nasabah dan menjawab kebutuhannya dengan lebih baik. Sehingga mendukung kinerja perusahaan yang lebih baik di pada 2023 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya