SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
[SPFM], Hari ini, 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Hari Ibu perlu diperingati, karena seorang Ibu mempunyai peran yang demikian besar, baik dalam keluarga bahkan dalam kehidupan bernegara. Dari tahun ke tahun, kaum Ibu menghadapi masalah yang kian berat. Apalagi, seperti kondisi sekarang ini, tantangannya lebih berat. Ini tak terlepas dari peran kaum Ibu yang kian meningkat dari waktu ke waktu.
Kaum Ibu atau kaum perempuan kini kian berperan di berbagai lapangan mulai dari pekerja kantoran hingga menjadi politisi, bahkan presiden. Namun, ada satu hal yang acap kali aktual dibahas. Bagaimana peran kaum Ibu, sebagai Ibu rumah tangga. Bagaimana menyeimbangkan antara karier dan urusan rumah tangga.
Masalah lain yang kerap menghantui adalah masalah kekerasan dalam rumah tangga atau yang populer dengan istilah KDRT. Data dari Komisi Nasional (Komnas) Perempuan tahun 2010 ada sekitar 100 ribu kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Dalam pandangan Komnas Perempuan, hal itu antara lain disebabkan relasi kuasa yang timpang antara perempuan dan laki-laki serta perangkat hukum yang ada belum maksimal melindungi perempuan dari kekerasan. Selain itu, para pejabat publik juga belum memiliki perspektif gender yang baik.
Peran kaum perempuan meningkat, namun bukan hal itu bukan tanpa penghalang. Seiring meningkatnya kesetaraan, keluasaan kaum Ibu menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh, belum seutuhnya tercukupi. Kita masih melihat fasilitas umum yang menyediakan tempat untuk ibu menyusui masih kurang.
Hari ini adalah Hari Ibu. Apa makna Hari Ibu untuk Anda? Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Rabu (22/12) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/ary]