SOLOPOS.COM - Bangunan Keraton Solo (kanan) dan Keraton Jogja (kiri). (Solopos/Dok-Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SOLO — Tiga raja penerus trah Mataram Islam hadir dalam pengukuhan atau Jumenengan Bhre Cakrahutomo sebagai Mangkunagoro X di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) lalu. Hal ini menunjukkan formasi Catur Sagatra lengkap dan hubungan mereka harmonis.

Ketiga raja penerus Dinasti Mataram itu adalah Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat alias Keraton Solo Paku Buwana XIII, Raja Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat alias Keraton Jogja sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X. Hadir pula Adipati Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketiga raja Mataram islam itu hadir dan duduk berdampingan dalam Jumenengan Mangkunagoro X. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan dua kerajaan pecahan Mataram Islam itu tetap harmonis.

Baca juga: Bhre Tak Menyangka Pengukuhannya Dihadiri Presiden & Raja-Raja Mataram

Makna Catur Sagatra

Catur Sagatra merupakan konsep pertalian trah Mataram Islam, Keraton Kasunanan Solo, Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman Yogyakarta, dan Pura Mangkunegaran Solo.

Pengamat budaya Kota Solo sekaligus dosen Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tundjung Wahadi Sutirto, mengatakan istilah Catur Sagatra digunakan untuk menyebut kesatuan keluarga trah Mataram di Solo dan Yogyakarta.

Baca juga: Namanya Sama, Ini Beda Kerajaan Mataram Kuno dan Islam

Menurut kamus Bausastra Jawa, catur (kawi) artinya empat. Adapun sagotra (kawi) artinya sanak, saudara, keturunan. Kebanyakan masyarakat dan pengamat budaya juga menyebut Catur Sagatra sebagai empat pilar yang menjadi titik pusat sejarah dan kebudayaan Jawa.

”Catur Sagatra itu sebuah konsep untuk menyebut pertalian keluarga trah Mataram, yaitu antara Kasunanan dan Mangkunegaran di Solo dan Kasultanan dan Pakualaman di Yogyakarta,” kata Tundjung kepada Solopos.com, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Bhre Cakrahutomo Jadi Mangkunegara X Sesuai Tradisi Mataram

Sejarawan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Galih Adi Utama, menjelaskan Catur Sagatra merupakan istilah yang digunakan menyebut wadah silaturahmi empat swapraja dinasti Mataram Islam.

Bila gotra artinya sanak, saudara, keturunan dalam kamus Bausastra Jawa. Gatra juga berarti badan (awak). Penjelasan Galih soal sagatra bisa diartikan sebagai satu badan (satu dinasti).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya