SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberikan maklumat kepada rakyatnya soal phisycal distancing atau pembatasan fisik selama pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan video yang diterima Solopos.com, Jumat (3/4/2020) pagi, Ganjar memahami ketakutan masyarakat terhadap virus corona. Menurutnya, ada pula yang takut mati kelaparan karena tak memiliki pendapatan selama pandemi virus corona.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Sang gubernur menegaskan masyarakat tak perlu khawatir mati kelaparan karena pemerintah telah menyediakan bantuan. "Pemprov Jateng juga sudah menyiapkan sedikitnya Rp 1.4 triliun rupiah. Dana itu, antara lain akan digunakan untuk jaring pengaman sosial," ujarnya.

Gotong Royong

Ganjar Pranowo juga tak lupa mengingatkan masyarakat untuk bergotong royong selama pendemi virus corona. Ia menegaskan masyarakat yang mampu bisa membantu mereka yang kurang mampu.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia yakin sikap gotong royong masyarakat masih ada, baik di desa maupun di kota. "Kekuatan gotong royong ini tidak hanya ada di desa. Di kampung-kampung dan di gang- gang perkotaan pun saya yakin ada," ujarnya.

Di akhir maklumatya, Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk tetap tinggal di kediaman masing-msing hingga pandemi virus corona berakhir.

Isi Maklumat

Berikut pernyataan lengkap maklumat Ganjar Pranowo soal virus corona:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bapak ibu seluruh warga Jawa Tengah, sudah satu bulan virus corona mengancam kita. Persebarannya semakin merajalela. Situasi ini pasti membuat bapak ibu cemas dan semakin khawatir.

Bukan sekadar khawatir akan terpapar corona, tapi juga khawatir akan kehilangan pekerjaan karena di-PHK, atau tak bisa lagi kerja karena dagangannya sepi dan tak ada pembeli. Saya bahkan mendengar ada yang cemas keluarganya bakal mati kelaparan lantaran tak mampu membeli makanan.

Bapak Ibu, saya memahami kekhawatiran penjenengan semua. Namun, perlu saya tegaskan, bapak ibu tidak sendiri. Pemerintah ada dan hadir untuk bersama-sama menghadapi situasi ini.

Sebagaimana yang sudah disampaikan Bapak Presiden, pemerintah akan mengucurkan paket bantuan dengan anggaran Rp405 triliun. Pemprov Jateng juga sudah menyiapkan sedikitnya Rp1,4 triliun. Dana itu, antara lain akan digunakan untuk jaring pengaman sosial.

Bapak ibu, dalam menghadapi masa sulit ini, saya ingin mengingatkan sekaligus menggerakkan lagi satu kekuatan yang sebenarnya sudah menjadi budaya dalam kehidupan bermasyarakat kita. Apa itu? Gotong royong.

Ya, gotong royong yang diikat oleh paseduluran dan rasa memiliki. Kebiasaan saling memberi, berbagi makanan antar tetangga, adalah modal kekuatan sosial kita yang bisa menjadi senjata ampuh untuk survive dari situasi sulit ini.

Kekuatan gotong royong ini tidak hanya ada di desa. Di kampung-kampung dan di gang- gang perkotaan pun saya yakin ada. Kuncinya pada kekompakan warga yang dipimpin langsung oleh kepala desa atau lurah, dibantu perangkat, didukung ketua RW dan RT.

Bapak ibu, satukan kekuatan. Catat data setiap warga di tempatmu yang membutuhkan uluran tangan, bantu mereka. Bagi bapak ibu yang mampu, inilah saatnya panjenengan berbagi pada tetangga di sekitar. Boleh uang boleh bahan makanan.

Jadikan balai desa sebagai lumbung pangan. Kalau perlu lumbung pangan dibuat di setiap RW, bagi makanan setiap hari. Di saat bersamaan, pimpinan wilayah harus menjaga setiap perbatasan desa, kampung, dan gang.

Jika dulu ronda hanya malam, sekarang 24 jam. Bergantian, bergiliran. Data siapa saja yang masuk dan keluar. Jika ada pendatang, pastikan sudah periksa ke puskesmas, kemudian wajib isolasi mandiri 14 hari.

Kalau ada yang ngeyel masih keluar-keluar harus tegas diperingatkan, kalau perlu sediakan rumah karantina darurat memanfaatkan kantor desa. Jika ada warga mau keluar untuk bekerja dan hal penting lainnya, pastikan sudah memakai masker, dan paham cara-cara agar tidak tertular.

Susah, repot? Iya, seluruh dunia sedang susah, Indonesia sedang susah, maka kita semua harus mau repot bersama-sama.

Bapak ibu, sekaligus saya nderek titip. Tolong berpesan pada keluarga panjenengan yang saat ini masih ada di Jakarta, Surabaya, atau kota perantauan lainnya. Tolong bilang agar tidak usah pulang sekarang. Tetap di posisi masing-masing hingga virus ini mereda.

Saya akan berkoordinasi dengan gubernur setempat. Gotong royong ini kita terapkan juga di tingkat Nasional. Kita saling bantu antarprovinsi. Kalau ada warga Jakarta, Jabar, Jatim di sini akan kita openi.

Sebaliknya warga Jateng di Jakarta dan lainnya juga akan ditulungi. Jika memberatkan, kami Pemprov Jateng akan ikut urunan agar dulur-dulur kita di perantauan tidak terlantar.

Karena kita senasib sepenanggungan, dan bersama-sama kita akan memenangkan pertempuran.



Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya