SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Masa belajar di rumah bagi siswa sekolah Karanganyar diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Keputusan itu diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar untuk upaya pencegahan penularan virus corona.

Disdikbud Karanganyar memperpanjang masa belajar di rumah mengacu kebijakan pemerintah pusat dan instruksi Bupati Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdikbud Karanganyar, Tarsa, menuturkan saat ini tengah menyiapkan kebutuhan administrasi, panduan kerja bagi guru dan aparatur sipil negara (ASN), dan lain-lain.

Round Up Covid-19 Solo: 13 Pasien Positif, Laweyan Catatkan Kasus Pertama

Sebelum diperpanjang hingga 29 Mei, masa belajar di rumah bagi siswa sekolah Karanganyar hanya sampai 30 April.

“[Sebelum ini] sampai 30 April. Tapi akan diperpanjang sesuai instruksi [pemerintah] pusat dan Bupati Karanganyar. Tentu pertimbangannya kondisi. Ini dalam proses [melengkapi administrasi],” kata Tarsa saat dihubungi Solopos.com, Kamis (23/4/2020).

Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati, mengungkapkan perpanjangan masa belajar siswa di rumah berdampak pada sejumlah hal lain.

Dia mencontohkan jam kerja ASN, guru, nilai rapor siswa untuk kelulusan siswa kelas VI SD dan kelas IX SMP, dan lain-lain. Apalagi sudah memasuki Ramadan sehingga Disdikbud harus membuat formula khusus untuk siswa selama belajar di rumah.

Kasus Ke-5 Positif Covid-19 Wonogiri: Perempuan Perantau Pulang Dari Jakarta

“Kami koordinasi dengan koordinator pengawas sekolah SD dan SMP, musyawarah kerja kepala sekolah, kepala bidang, kepala seksi, dan lain-lain,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Rapat tidak hanya soal memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa di Karanganyar tetapi soal nasib murid, guru, ASN, dan lain-lain

Fokus Beribadah

Rapat koordinasi juga mengatur kegiatan belajar siswa di rumah selama Ramadan. Pemkab mengarahkan agar siswa tidak mendapat beban belajar dan tugas selama Ramadan.

Siswa diarahkan untuk fokus beribadah di rumah. “Belajar di rumah tetap jalan terus. Tetapi saat Ramadan nanti berbeda formulanya. Kami tidak terlalu menekankan tugas dan lain-lain. Poinnya adalah ibadah. Tugas-tugas sudah diberikan sebelum puasa. Saat ramadan fokus meningkatkan iman,” tutur Rini, sapaan akrabnya.

Round Up Covid-19 Wonogiri: 5 Kasus Positif, Kantor Pemerintahan Pilih Lockdown

Sejak Senin (13/4/2020), program belajar di rumah bagi siswa di Karanganyar ditemani program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Program itu yakni Belajar Dari Rumah Bersama TVRI. Pemkab Karanganyar menambah program Karanganyar Belajar bekerja sama dengan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Rasio Swiba FM Karanganyar.

Program dimulai Senin (20/4/2020). Narasumber Karanganyar Belajar adalah guru PAUD hingga SMP dan guru Bimbingan Konseling (BK).

Kepala SMPN 2 Karanganyar, Sumarni, menuturkan siswa dan guru melaksanakan program dari pemerintah pusat dan Pemkab Karanganyar tanpa kendala.

Update Rapid Test Corona Klaster Gowa Sragen: Positif Bertambah Jadi 31 Orang

Guru memantau keaktifan siswa selama belajar di rumah. Setiap hari selama belajar bersama TVRI itu siswa akan mendapat pertanyaan. Nilai rapor siswa dari tugas dan keaktifan siswa.

“Tidak semua siswa mengakses karena berbagai alasan. Kami tidak menghukum tetapi tetap dipantau guru. Kami kirim tugasnya melalui Whatsapp supaya siswa bisa mengerjakan. Setiap kelas memiliki grup Whatsapp,” jelas Sumarni saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya