SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas Kantor Imigrasi melakukan pemeriksaan paspor calon haji sebelum memasuki pesawat. (Antara-Yudi Abdullah)

Solopos.com, KLATEN – Daftar tunggu pemberangkatan haji bagi warga Klaten kian mundur setelah pemerintah memutuskan pembatalan pemberangkatan tahun ini. Berdasarkan perhitungan sementara daftar tunggu pemberangkatan diperkirakan mencapai 31 tahun.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten, Anif Solikhin, mengatakan keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan haji tahun ini menyusul pandemi Covid-19 belum berakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Selain itu dari pemerintah Arab Saudi sampai saat ini belum memberikan kepastian untuk haji Indonesia. Akhirnya pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberangkatkan haji tahun ini," kata Anif saat ditemui di Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (4/6/2021).

Pembatalan pemberangkatan tahun ini menjadi pembatalan kedua. Pada 2020 lalu, tak ada calon jamaah haji (Calhaj) yang diberangkatkan lantaran pandemi.

Baca juga: Harap Bersabar! Daftar Tunggu Haji Sukoharjo Molor hingga 30 Tahun

Anif menjelaskan Calhaj Klaten yang batal berangkat tahun lalu sebanyak 1.150 orang. Jika tak ada keputusan pembatalan, mereka sedianya berangkat tahun ini. Sejumlah persiapan sebelumnya sudah dilakukan meski belum ada kepastian seperti menggelar manasik.

"Kami berikan manasik dan kami berikan pengertian kalau diberangkatkan ya siap, kalau dibatalkan lagi ya siap. Kemarin yang ikut manasik ada 50 orang perwakilan belajar secara langsung dan lainnya tatap muka," jelas Anif.

Dia juga menguraikan hampir seluruh calhaj yang disiapkan untuk diberangkatkan sudah menerima vaksinasi. Namun, pemerintah akhirnya membatalkan pemberangkatan. Anif meminta para calhaj bersabar. Mereka dipastikan tetap mendapatkan prioritas pemberangkatan calhaj.

"Kami berharap para Calhaj dengan tenang, ikhlas, dan tetap berdoa," urai dia.

Baca juga: Tegas! Perahu Wisata Rawa Jombor Klaten Bakal Disegel Kalau Tak Taat Prokes

Anif mengatakan para calhaj yang sudah melunasi Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH) diberikan alternatif bisa mengambil biaya pelunasan. Meski biaya pelunasan diambil, mereka tetap memilik hak prioritas untuk pemberangkatan haji 2022. Nilai setoran awal BPIH sekitar Rp25 juta. Sementara, nilai pelunasan sebesar Rp11 juta.

"Tetapi kalau seluruh biaya diambil dari setoran awal termasuk pelunasan, artinya mereka tidak memiliki hak prioritas untuk diberangkatkan lebih awal," tutur dia.

Daftar Tunggu

Terkait daftar tunggu pemberangkatan, Anif mengatakan lantaran kembali ada pembatalan otomatis daftar tunggu berangkat haji bagi warga Klaten kian panjang. Kondisi itu terjadi kepada para calhaj di berbagai daerah. Sesuai kuota secara umum di Jateng, daftar antrean pemberangkatan haji sekitar 31 tahun.

"Kalau Klaten ikutnya secara umum. Seluruh Jateng sebelumnya daftar tunggu sekitar 30 tahun. Dengan ini mundur satu tahun, otomatis menjadi 31 tahun," ujar dia.

Disinggung antusias pendaftaran calhaj di Klaten, Anif mengatakan meski kondisi masih pandemi serta belum ada kepastian jadwal pemberangkatan, hampir saban hari ada warga yang mendaftarkan diri untuk berangkat ibadah haji. Rata-rata per hari ada 5-10 orang yang mendaftarkan diri untuk berangkat ibadah haji.

"Setiap hari ada Calhaj baru. Memang jumlah pendaftarnya tidak sebanyak sebelum ada pandemi," tutur dia.

Baca juga: Tragis! Bocah 14 Tahun Diperkosa 5 Pria di Permakaman

Pembimbing Haji dari KBIH Arofah, Nurcholis Madjid, menyayangkan para Calhaj kembali dibatalkan berangkat ibadah haji tahun ini. Dia menjelaskan persiapan sebelumnya sudah dilakukan termasuk seluruh Calhaj dari KBIH Arofah sudah menerima vaksinasi.

Nurcholis menuturkan ada 750 Calhaj di KBIH Arofah yang batal diberangkatkan gegara pandemi Covid-19. Soal BPIH, Nurcholis menganjurkan para Calhaj tak mengambil biaya dan tetap menunggu jadwal pemberangkatan.

"Calhaj sudah dianjurkan untuk tidak mengambil uang pelunasan. Khawatirnya kalau diambil kesempatan berangkat hilang. Lebih baik dialihkan saja kalau memang mau mengambil," tutur Nurcholis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya