SOLOPOS.COM - Salah satu kader Posyandu Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Klaten tengah mengikuti lomba membuat makanan tambahan untuk balita, Sabtu (23/11/2013) (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

 Salah satu kader Posyandu Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Klaten tengah mengikuti lomba membuat makanan tambahan untuk balita, Sabtu (23/11/2013) (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)


Salah satu kader Posyandu Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Klaten tengah mengikuti lomba membuat makanan tambahan untuk balita, Sabtu (23/11/2013) (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Dengan cekatan, tangan Sri Mulyani dan Sriyono mengupas pisang dan apel yang ada di atas meja, Sabtu (23/11/2013). Kemudian, dua buah tersebut dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam blender.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lalu blender dihidupkan dan menjadi lembutlah kedua buah tersebut. Setelah itu, sekitar sepuluh sendok makan susu formula khusus balita dan air hangat dimasukkan ke dalam blender yang berisi buah tadi. Blender lalu dihidupkan lagi dan jadilah bubur khusus balita.

Ya, bubur pisang apel itu dibuat oleh dua kader Pos I Posyandu Candirejo, Puluhan, Sri Mulyani dan Sriyono di Balai Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Klaten. Mereka tengah mengikuti lomba membuat makanan tambahan untuk balita. Lomba tersebut digelar mahasiswa Program Studi Keperawatan Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Klaten.

Menurut Sriyono, makanan balita yang sehat tidak selamanya mahal. Pasalnya, makanan yang sehat bisa dibuat dengan bahan alam yang murah. Selain itu, makanan tersebut juga bisa dibuat sendiri oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Dia memberikan contoh membuat bubur yang sehat dari buah-buahan yang dicampur dengan susu.

“Selain rasanya lebih enak, juga terbebas dari bahan pengawet. Tidak seperti bubur instan yang dijual di toko-toko,” katanya kepada Solopos.com.

Dia yakin, balita akan lebih senang makan tambahan makanan sehat tersebut. Lebih lanjut, dia mengungkapkan buah apel juga bisa diganti dengan wortel atau buah lain yang tidak kalah bermanfaat.

Ketua panitia kegiatan, Eka Sabekti, mengungkapkan lomba tersebut diikuti 12 orang dari enam pos  Posyandu yang ada di Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom. Masing-masing pos Posyandu diwakili oleh dua kader.  Menurutnya, lomba tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan kader Posyandu tentang betapa pentingnya gizi pada balita. Dengan wawasan yang dimiliki kader Posyandu, sambungnya, bisa ditularkan kepada ibu-ibu yang ada di desa setempat.

Dalam lomba tersebut, peserta diminta membuat makanan tambahan balita yang sehat dan murah. “Bahan makanannya, yakni dari komoditas lokal yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, higienis, mudah, praktis dan tidak berbahaya,” ungkapnya.

Peserta hanya boleh membeli bahan makanan maksimal Rp10.000. Peserta harus memilih salah satu menu yang telah ditentukan panitia, yakni puding, bubur, sop jagung manis dan bubur.

Sementara, dalam lomba tersebut juara I direbut oleh Pos 5, Wiji dan Sri Lestari, juara II diraih Pos 3, Sriatun dan Warni serta juara III diraih Pos 2,  Nur dan Waljinah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya