SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Makanan pedas seringkali dihindari karena berbagai alasan. Sejumlah informasi yang beredar menyebut makanan pedas memengaruhi kondisi jantung. Bahkan, ada yang menyebut makanan pedas berbahaya bagi jantung. Benarkah demikian?

Mengutip Live Strong, Selasa (22/1/2019), makanan pedas justru disebut mengurangi risiko penyakit jantung. Biasanya, penyakit jantung disebabkan konsumsi garam berlebihan. Sementara makanan pedas bisa mengurangi sensitivitas lidah terhadap garam sehingga mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan asin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama ini, banyak orang beranggapan makanan pedas dapat membakar mulut, perut, serta usus. Padahal, anggapan itu hanya sebatas mitos. Capcaisin yang terkandung dalam cabai hanya mengaktifkan saraf yang menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan suhu tubuh. Jadi, makanan pedas tidak benar-benar membakar dinding usus.

Peneliti dari salah satu rumah sakit di China, Zhiming Zhu, seperti dikutip dari Web MD mengatakan, makanan pedas mengurangi preferensi garam secara signifikan. Cabai dapat menyerap panas dan mengubah cara otak menafsirkan garam atau natrium. Umumnya, keinginan mengonsumsi garam berkurang saat seseorang memakan sesuatu yang lebih berbumbu atau berasa pedas.

Jadi, anggapan makanan pedas memperparah penyakit jantung hanya mitos belaka. Cabai justru melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Jadi, cabai membantu sistem kardiovaskular berfungsi lebih baik dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya