SOLOPOS.COM - Ilustrasi diabetes (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Sebuah studi baru menemukan hubungan antara mengonsumsi air minum dan makanan diet yang mengandung bahan tambahan senyawa nitrit dapat meningkatkan risiko Diabetes tipe 2. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Senyawa Nitrat dan nitrit secara alami ditemukan di air dan tanah, dan digunakan sebagai pengawet makanan untuk memperpanjang umur simpan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Bernard Srour dan dipublikasikan di jurnal PLOS Medicine.  Beberapa tenaga kesehatan telah menyarankan menghindari senyawa nitrit dan nitrat sebagai tambahan dalam makanan meskipun efek pada metabolisme tubuh dan diabetes tipe 2 masih terus dikembangkan seperti dilaporkan ScitechDaily pada Selasa (31/1/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pada sebuah penelitian yang dikembangkan The NutriNet- Santé, dilakukan pada partisipan usia 15 tahun ke atas secara sukarela dengan mempertimbangkan catatan medis, demografi, pola diet dan gaya hidup.

Dikutip dari Antara pada Kamis (2/2/2023), penelitian itu menemukan bahwa para partisipan yang mendapat paparan senyawa nitrit khususnya yang terdapat pada bahan makanan menggunakan zat penambah berisiko terkena diabetes tipe 2 lebih besar.  Hasil penelitian ini mengingatkan masyarakat untuk mengurangi zat penambah nitrat pada daging olahan, termasuk sodium nitrat. Dan juga dibutuhkan dukungan untuk memperbaiki regulasi terhadap tanah yang terkontaminasi pupuk.

Makanan yang biasanya mengandung bahan tambahan nitrit termasuk daging olahan seperti bacon, daging ham, hot dog, sosis, daging kornet, dan daging yang diasinkan. Jenis makanan lainnya seperti keju, ikan asap, dan acar juga kemungkinan terdapat tambahan zat nitrit.

Salah satu komplikasi DM tipe 2 adalah hipertensi. Prevalensi hipertensi pada diabetes 2 kali lebih sering dibandingkan tanpa diabetes. Pada DM tipe 2 hipertensi sangat berhubungan erat dengan obesitas dan resistensi insulin. Disfungsi endotel dan peningkatan tekanan intravaskular akibat hiperinsulinemia dan hiperglikemia sangat dimungkinkan berpengaruh langsung terhadap meningkatnya tekanan darah arteri. HbA1c merupakan konyugasi glikosilat hiperglikemia yang dapat mengakibatkan perubahan irreversibel melalui reaksi kelompok asam amino bebas pada protein.

Selain makanan mengandung senyawa nitrit, makanan tinggi karbohidrat juga jadi penyebab diabetes tipe 2. Dokter spesialis anak Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengingatkan orang tua bahwa diabetes tipe 2 pada anak bisa diawali dari pola makan dengan indeks glikemik tinggi seperti tinggi karbohidrat, tepung, gula dan minyak transfat.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan apabila anak-anak sedari awal terus menerus diberi makanan tinggi indeks glikemik khususnya camilan rendah nutrisi namun tinggi kadar lemak atau junk food, maka ini dapat secara cepat meningkatkan gula darah dan menurunkannya kembali secara drastis.

“Mereka lapar lagi, makan yang seperti itu lagi terus terus seperti itu sehingga insulin akan diproduksi terus menerus. Insulin akan terus menerus tinggi kadarnya dalam darah dan kemudian pankreas menjadi bekerja terlalu over [sehingga terjadilah diabetes],” ujar dia dalam media briefing yang diadakan IDAI secara virtual dikutip dari Antara.

Tak hanya pada diabetes tipe 2, anak-anak yang menyandang diabetes tipe 1 pun bila terus menerus diberi junk food juga akan menyebabkan gula darahnya mudah berfluktuasi.  “Anak diabetes tipe 1 pun kalau terus menerus diberi junk food juga nanti kebutuhan insulin kerja cepat sangat tinggi dan gula darah kadang hiper, hipo, butuh insulin dan ini meningkatkan biaya kesehatan,” tutur Piprim.

Piprim menyarankan anak-anak mendapatkan makanan protein hewani ditambah sayuran hijau agar kenyang lebih lama sehingga tidak kalap menyantap camilan tak sehat.  Selain menjaga pola makan, anak-anak juga perlu menerapkan gaya hidup sehat lainnya seperti aktif bergerak, berolahraga, dan cukup tidur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya