SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul kembali menemukan belasan bungkus makanan kedaluwarsa di sejumlah swalayan di Bantul. Tak hanya itu, makanan yang telah ditumbuhi jamur juga masih dijual di toko modern tersebut.

Disperindagkop Bantul kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada Senin (22/8) di sejumlah swalayan di Bantul menyusul semakin dekatnya hari raya Lebaran. Di sebuah swalayan di Wonokromo, Pleret, petugas menemukan 16 bungkus mie instan yang telah kedaluwarsa sejak 10 Agustus lalu. Selain itu ditemukan juga 20 bungkus mie instan yang segera habis masa konsumsinya pada September mendatang. Petugas mencoret atau menandai makanan yang telah kedaluwarsa tersebut dengan spidol serta meminta manajemen swalayan segera menarik barang tersebut dari penjualan agar segera dikembalikan ke distributor. Khusus 20 bungkus mie instan juga diminta tak diedarkan lagi mengingat masa berlakunya yang tinggal menghitung hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harusnya sebulan atau dua bulan sebelum kedaluwarsa sudah harus ditukar, ini malah belum,” kata Kasi Pengembangan Perdagangan Disperindagkop, Subaryoto.

Tim juga menemukan dua bungkus makanan ringan yang sudah kedaluwarsa sejak April lalu namun masih dijual di sebuah swalayan di Desa Jagalan, Banguntapan. Di tempat itu juga diketahui penataan makanan masih serampangan. Misalnya makanan ditaruh berdekatan dengan racun pembasmi serangga. Dikhawatirkan, makanan dapat terkontaminasi zat kimia berbahaya baik lewat udara maupun bila terkena tumpahan.

Di salah satu swalayan ternama di daerah Gedong Kuning juga ditemukan lima bungkus roti basah yang sudah berjamur namun masih diedarkan. Meski tanggal kedaluwarsa masih 26 Agustus mendatang. Tak hanya itu, di tempat itu juga ditemukan ratusan toples berisi kue kering Lebaran serta sejumlah parsel yang tak dilengkapi info kedaluwarsa. “Kalau parsel ini kan makannya di dalam jadi enggak tahu kedaluwarsa atau tidak, kami minta info kedaluwarsanya juga ditulis di depan berbarengan dengan info jenis makanan,” ujarnya.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya