SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Makanan berbahaya diharapkan tak lagi ditemukan.

Harianjogja.com, TEGALREJO — Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY mengakui bahwa temuan mi boraks di Bantul beberapa waktu lalu adalah temuan kali pertama di DIY pada tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Agar kejadian tidak terulang, BBPOM bersama dengan sejumlah pihak akan mengintensifkan pengawasan terhadap produk pangan olahan.

“Untuk boraks di Bantul itu baru kali pertama. Dan ada informasi bahwa itu masuk pembinaan Dinkes Bantul, untuk kepastiannya silahkan tanya ke Dinkes,” ujar Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni saat dihubungi Harianjogja.com, Jumat (12/8/2016) siang.

Menurut Ari-panggilan akrab I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, selama ini dari operasi yang dihelat oleh pihaknya bersama dengan sejumlah instansi didapatkan ada beberapa makanan olahan mengandung boraks.

Meski demikian, makanan olahan yang mengandung boraks tersebut tidak berasal dari DIY, akan tetapi dari beberapa daerah di luar DIY.

“Salah satunya adalah saat operasi yang kami gelar pada sebuah Pasar di kawasan Sleman. Didapatkan bahwa makanan mengandung boraks ternyata berasal dari Jawa Tengah,” ungkap dia.

Atas temuan itu, Ari menyatakan telah meminta kepada semua pihak terutama pedagang dan konsumen untuk mewaspadai keberadaan boraks. Hal ini dikarenakan ada pergeseran penyalahgunaan zat berbahaya dari formalin ke boraks.

“Kalau untuk formalin saat ini kebetulan sudah tidak diketemukan,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya