SOLOPOS.COM - Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Provinsi Jawa Tengah, Bambang Suryadi (kanan) memberikan materi soal makanan yang sehat kepada peserta Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keamanan Panganan Jajanan Anak Sekolah yang digelar Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah di Hotel Syariah Colomadu, Karanganyar, Selasa (18/8/2015). (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Makanan anak sekolah, penelitian BPOM Jateng menyebutkan 50 persen jajanan anak sekolah kategori tak sehat

Solopos.com, KARANGANYAR–Hampir 50% jajanan anak sekolah di Provinsi Jawa Tengah termasuk kategori tak sehat. Hal itu berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jawa Tengah terhadap sampel jajanan sekolah di tujuh kabupaten/kota di wilayah Jawa Tengah pada 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Jawa Tengah, Bambang Suryadi menerangkan jajanan anak sekolah yang tak sehat kebanyakan diperoleh dari para pedagang yang berjualan di luar sekolah. Meski demikian, kata Bambang, jumlah jajanan tak sehat di wilayah Jawa Tengah dari tahun ke tahun kecenderungannya terus menruun. Hal itu merupakan hasil kerja sama banyak pihak untuk menyiapkan jajanan sekolah yang sehat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang pihak-pihak terkait sudah mau melakukan pembinaan kepada para pedagang agar menjajakan makanan yang sehat,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keamanan Panganan Jajanan Anak Sekolah yang digelar Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah di Hotel Syariah Colomadu, Karanganyar, Selasa-Rabu (18-19/8/2015).

Perwakilan dari Sub Bidang Pembinaan Mutu Hasil Pangan, Bidang Keamanan pangan, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Rini Budiningsih menerangkan secara berkala Badan Ketahanan Pangan berusaha melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah dan pihak terkait untuk menyediakan makanan yang sehat bagi anak sekolah. Namun khusus kepada pedagang yang berjualan di luar sekolah, Badan Ketahanan Pangan tak bisa berbuat banyak. “Kita tak bisa memaksa mereka untuk menyesuaikan dagangannya dengan ketentuan yang ditetapkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, ungkapnya, solusi paling ideal terkait bagaimana menyediakan makanan yang sehat bagi anak sebenarnya ada pada pihak orangtua. Rini menyarankan agar orangtua memberikan bekal makanan yang sehat kepada anak. Harapannya ketika anak diberi bekal makanan yang sehat, anak tidak akan jajan sehingga mereka terhindar dari mengonsumsi makanan yang tak sehat.

Pembina kantin sehat dari SDN Kleco 1 Solo, Subaka, mengungkapkan tahun ini kantin di sekolahnya meraih juara I lomba kantin sehat yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Solo. Hal itu tak lepas dari upaya yang dilakukan sekolah untuk menyediakan makanan yang sehat bagi siswa. Secara berkala, sekolah bekerja sama dengan puskesmas setempat mengadakan pengecekan makanan yang dijual di kantin sekolah. Para guru juga sering mengingatkan siswa untuk hanya mengonsumsi makanan yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya