SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kader Posyandu RW 009 menerima keluhan dari salah seorang warga dari RT 001/RW 009 yang merasa pusing setelah mengonsumsi sop dari makanan pendamping.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 28 warga RW 009 Kelurahan Gilingan, Banjarsari keracunan makanan pendamping yang diberikan dalam kegiatan Posyandu Balita di Gedung Serba Guna RW 009 Gilingan, Selasa (19/12) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kader Posyandu Balita RW 009 Gilingan, Sri Lestari, 37, menceritakan pada Selasa pukul 08.30 WIB digelar kegiatan Posyandu Balita rutin yang diikuti oleh warga dari enam RT di RW 009 Gilingan.

Dalam kegiatan tersebut, Kader Posyandu RW 009 melakukan tugas seperti biasanya. Setelah menerima pendaftaran, menimbang berat badan dan mengukur tinggi balita, kader Posyandu lantas memberikan makanan pendamping kepada para orang tua. Saat itu makanan pendamping yang diberikan adalah nasi lauk tempe, sop serta agar-agar.

Tari, sapaan akrab Sri Lestari, mengatakan tidak ada sejam setelah membagikan makanan, kader Posyandu RW 009 menerima keluhan dari salah seorang warga dari RT 001/RW 009 yang merasa pusing setelah mengonsumsi sop dari makanan pendamping.

Merasa curiga, kader Posyandu lantas menyebar ke rumah-rumah warga. Ternyata kader Posyandu menemukan banyak warga termasuk anak-anak di RW 009 merasa pusing hingga muntah-muntah. Tari menuturkan, para warga tersebut merasa kurang sehat setelah makan makanan pendamping yang diberikan dalam Posyandu.

Tari menyebut kader Posyandu bersama pengurus RT dan RW di RW 009 Gilingan lantas mengontak petugas Puskesmas Gilingan untuk memberikan penanganan kesehatan bagi warga yang keracunan. Pada Selasa siang, Puskesmas Gilingan mengirim juga ambulas untuk memeriksa warga di Gedung Serba Guna RW 009.

Warga yang hanya mengonsumsi makanan pendamping sedikit mengalami pusing ringan sehingga bisa ditangani di ambulas. Namun, ada banyak warga Gilingan yang keracunan terpaksa harus dirawat di rumah sakit. Tari menyebut total ada 28 warga RW 009 Gilingan termasuk anak-anak yang mengalami keracunan.

Tari membeberkan warga dirawat di tempat terpisah, antara lain di RS Brayat Minulya, RSUD Ngipang, RSUD dr. Moewardi, dan RS Triharsi. Menurut dia, hingga Rabu (20/12) pukul 10.15 WIB ini, masih ada beberapa warga yang dirawat di rumah. Namun ada juga warga yang sudah diizinkan pulang.

Tari menceritakan warga dan anak-anak saat itu mengonsumsi makanan pendamping yang dibuat oleh kumpulan warga RT 006/RW 009 Gilingan yang mendapat jatah giliran menyajikan makanan pada kegiatan Posyandu bulan ini. Menurut Tari, warga yang keracunan sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

“Semalam [Selasa malam] Pak Wali kabarnya juga sudah menjenguk beberapa warga yang dirawat di Rumah sakit. Pak camat dan pak lurah juga ikut mendampingi warga. Mudah-mudahan semua bisa lekas pulih. Kabar yang beredar, warga keracunan karena memakan sop yang dibungkus dengan plastik. Diyakini plastik mengandung bahan berbahaya. Pasalnya beberapa warga yang membuat sop ditanya, tidak memgalami masalah saat memakan sop menggunakan mangkuk,” jelas Tari kepada Solopos.com, Rabu pagi.

Saat berita ini diterbitkan, Solopos.com masih menunggu konfirmasi dari Dinas Kesehatan Kota Solo terkait kondisi warga yang masih dirawat di RS dan penyebab warga keracunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya