SOLOPOS.COM - Permen Nerds Ropes palsu yang mengandung THC dari ganja (kiri). (Daily Mail)

Solopos.com, LONDON — Sebanyak 13 murid Sekolah Katolik La Sainte Union di London, Inggris dilarikan ke rumah sakit setelah makan permen jeli yang mengandung ganja, Senin (5/10/2020).

Dikutip dari Daily Mail, Kamis (8/10/2020), polisi meliris pernyataan yang mengonfirmasi bahwa permen yang mereka makan mengandung Tetrahydrocannabinol (THC) atau komponen aktif yang teradapat pada ganja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Permen tersebut dimakan para siswa saat jam istirahat. Ke-13 siswa itu kemudian merasa mual dan pusing setelah memakannya. Pihak sekolah kemudian menghubungi ambulans untuk membawa mereka ke rumah sakit.

Sidang Kasus Suap Seleksi Perdes Trobayan Sragen: Eks Kades dan Suaminya Didakwa 3 Pasal Sekaligus

Pihak sekolah juga langsung memberi kabar kepada orang tua murid. Sekolah menyakinkan orang tua bahwa anak mereka sakit bukan karena wabah Covid-19, namun karena memakan permen yang mengandung THC.

Permen jeli itu diduga dipalsukan menjadi suatu permen bermerek. Kemasan permen itu dirancang agar terlihat mirip seperti permen Nerds Ropes yang sedang populer di London. Permen jeli palsu itu memiliki tingkat THC sangat kuat.

Ilegal

Di Inggris, THC dianggap illegal karena dianggap berbahaya. Namun jika tujuannya untuk medis, THC dianggap legal untuk dijual. Ini lah yang dianggap sebagai celah bagi penjual permen ganja.

Tolak UU Cipta Kerja, Demonstran Duduki Ruang Sidang Paripurna DPRD Sragen

Polisi memperingatkan orang tua untuk memperhatikan makanan yang dibeli oleh anak-anak. Ini karena permen palsu dengan THC tersebut terlihat mirip dengan produk asli.

"Mereka [permen palsu] bisa terlihat sangat mirip dengan [produk] permen asli terkenal. Permen dapat dicampur dengan obat-obatan terlarang seperti ganja dan MDMA," jelas polisi Yorkshire Utara.

Menurut pengangkuan salah satu siswa, permen jeli itu mereka beli dari toko online dengan harga jauh lebih murah. Salah satu murid lain mengatakan ini bukan kali pertama mereka membeli permen itu bersama dari toko yang sama. Namun, kejadian keracunan itu baru kali pertama terjadi.

Peristiwa itu lantas membuat para orang tua khawatir. Seorang orang tua siswa bernama Nsimba, 55, mengatakan semua orang tua panik ketika mendengar kabar itu. Namun, ia yakin sekolah akan menyelesaikan masalah itu dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya