SOLOPOS.COM - Makam apung Syekh Muzakir di Demak. (Antara)

Solopos.com, DEMAK — Syekh Mudzakir merupakan ulama asal Demak yang memiliki keistimewaan terkait makamnya. Dia diberikan karama oleh Allah SWT dengan memiliki makam di tengah laut dan tak tenggelam saat diterjang ombak.

Di sekitar makam Syekh Mudzakir yang kini menjadi wisata religi terdapat beberapa rumah warga yang masih bertahan. Kebanyakan rumah mereka berbentuk rumah panggung agar terhindar dari banjir rob.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Dikutip dari skripsi milik mahasiswi UIN Walisongo Semarang, Nuraini Mu’allifatu Qolbi, ulama ini memiliki nama lengkap Abdullah Mudzakir. Syekh Mudzakir diperkirakan lahir di Dusun Jago, Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Demak, pada tahun 1878.

Baca Juga: Misteri Makam di Tengah Laut Demak, Tak Tenggelam Meski Diterjang Ombak

Ia merupakan putra dari pasangan Ibrahim Sura, keturunan dari Pengeran Diponegoro, dan ibunya yang masih keturunan dari Sunan Bayat. Syekh Mudzakir dari Demak ini mempelajari agama Islam dari banyak guru di berbagai daerah.

Di Semarang, ia berguru kepada Kiai Soleh Darat. Syekh dari Demak ini mempelajari banyak ilmu, yakni memperdalam ilmu tasawuf dan ilmu agama Islam yang lain. Selain itu, Syekh Mudzakir juga belajar kepada Kiai As’ad Dukuan.

Ulama ini lalu kembali ke Demak, tepatnya di Dukuh Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, setelah memperoleh banyak ilmu pada 1900. Di tempat itu, Syekh Mudzakir mengajarkan ajaran Islam kepada murid-muridnya. Ulama ini pun menikah dengan istri kedua, Latifah di desa tersebut. Syekh Mudzakir juga membangun sejumlah masjid untuk berdakwah.

Baca Juga: Api Mrapen Grobogan, Api Abadi yang Muncul dari Tongkat Sunan Kalijaga

Masjid pertama berada di Dusun Kaligawe, dan dihadiri langsung oleh Mbah Sholeh Darat Semarang. Lalu, membangun masjid kedua di Dusun Dukuan, dan yang ketiga di Dusun Tambaksari. Masjid yang ia bangun digunakan untuk menyebarkan agama Islam. Syekh Mudzakir berdakwah kepada masyarakat yang kebanyakan masih belum memiliki agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya