SOLOPOS.COM - Rawa Jombor (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Masyarakat sering melihat tulang-tulang di sisi utara Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, sebelum kompleks permakaman itu dibikin benteng. Kompleks makam itu tergerus hingga tulang-tulang terlihat di tepi Rawa Jombor.

Salah seorang warga Sukamto, 60, mengatakan makam di sisi utara tersebut hingga kini masih terlihat. Makam ini menjadi salah satu kompleks permakaman umum di Krakitan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi makam dulu berada pada dataran lebih tinggi ketimbang perkampungan. Hal itu menjadikan kawasan permakaman tersebut hingga kini masih eksis dan terdapat jalan penghubung dengan perkampungan.

Baca Juga: Ternyata Ada Banyak Makam di Dasar Rawa Jombor Klaten

“Dulu sebelum dibenteng [diberi dinding penahan], tanahnya sering tergerus dan pernah terlihat tulang-tulang,” urai dia saat ditemui di Rawa Jombor, Kamis (28/10/2021).

Selain makam yang hingga kini masih eksis, ada daratan di tengah perairan Rawa Jombor yang sebelumnya merupakan daerah perbukitan di perkampungan. Daratan itu juga berada di sisi utara dan dikenal dengan nama Gumuk Mbah Bonggolo.

“Kenapa diberi nama Mbah Bonggolo saya juga tidak tahu. Kalau Mbah Bonggolo saya pernah bertemu saat kecil,” kata dia.

Baca Juga: Minimarket di Wonogiri Wajib Pasarkan Produk UMKM

Ada satu pohon munggur yang berdiri di tengah Gumuk Mbah Bonggolo. Kawasan perbukitan itu berisi bebatuan hingga sulit dihancurkan. “Dihancurkan tidak bisa. Pernah dicoba pakai ini [ekskavator] tetapi tidak kuat karena keras. Isinya ya hanya batu dan tanah padas,” jelas dia.

Jauh sebelum menjadi waduk, Rawa Jombor merupakan perkampungan. Ada empat kampung lengkap dengan area persawahan di kawasan yang kini menjadi waduk dan berada di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten.

Lantaran berada di daerah cekungan, perkampungan itu terus menerus tergenang air hingga ditinggalkan warga pindah ke perkampungan di sekitarnya yang berada pada dataran lebih tinggi. Jejak perkampungan yang menjadi Rawa Jombor itu hingga kini masih ada jauh di dasar rawa. Satu diantaranya kompleks permakaman.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Dorong Desa Purworejo Sragen Jadi Sentra Kambing Perah

Sejumlah warga memberi petunjuk kompleks permakaman itu berada di sisi barat. Dulunya, kompleks permakaman itu masuk wilayah Dukuh Jombor.

Hanya, warga tak tahu berapa banyak jumlah makam yang ada di dasar waduk. “Kalau jumlah makamnya itu banyak,” jelas salah satu warga Desa Krakitan, Hadi Sumitro, 76.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya