SOLOPOS.COM - Sunan Bonang. (Facebook/Sunan Bonang)

Solopos.com, REMBANG — Sunan Bonang yang bernama asli Maulana dikenal sebagai  seorang penyebar agama islam di Pulau Jawa, terutama di pesisir timur pantai utara. Tepatnya di salah satu perbukitan di tepi laut jalur pantai utara (Pantura) menjadi sejarah singgahnya salah satu tokoh Wali Songo tersebut. Sampai sekarang, lokasi makam asli Sunan Bonang ini masih menjadi perdebatan.

Dilansir dari Nu.or.id, Jumat (1/4/2022), berdasarkan sejarah yang ada, pusara atau makam Sunan Bonang berada di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Oleh karena keberadaan pusara tersebut di Desa Bonang, maka disematkanlah gelar Sunan Bonang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, ada klaim lain bahwa pusara salah satu tokoh Wali Songo tersebut juga ada di Pulau Bawean, perairan Jawa Timur dan juga Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di Kabupaten Tuban, makam Sunan Bonang tersebut berada di belakang Masjid Agung Tuban, dekat dengan astana Masjid yang mungil. Sedangkan di Pulau Bawean, makam Sunan Bonang pun ada di beberapa lokasi.

Baca juga: Asal-Usul Dugderan Semarang, Tradisi 3 Etnis Sambut Ramadan

Ekspedisi Mudik 2024

Kontroversi Makam Asli Sunan Bonang

Jadi di mana letak tepatnya  makam asli Sunan Bonang sang Walliyulah tersebut berada? Desa Bonang, lokasi makam Sunan Bonang di Kabupaten Rembang menjadi pusat ziarah. Namun dua lokasi pusara lainnya di Kabupaten Tuban dan Pulau Bawean juga sering didatangi peziarah yang ingin mendoakan arwah Sunan Bonang.

Dilansir dari tubankab.go.id, Makam Sunan Bonang di kedua tempat di Jawa Timur ini dipercaya sebagai makam yang asli dengan mengacu pada lokasi di mana dia meninggal, yaitu di Pulau Bawean, lokasi terakhir dalam perjalanan dakwahnya.

Saat itu, banyak dari murid-muridnya, khususnya murid-muridnya yang dari Tuban, menghendaki jenazahnya dikuburkan di Kabupaten Tuban, meskipun sudah dimakamkan di Pulau Bawean. Konon ada cerita sejumlah murid Sunan Bonang mencuri jenazah sang walliyulah lalu dibawa ke Tuban dan dimakamkan di belakang  Masjid Agung Tuban yang berada di Kelurahan Kutorejo.

Baca juga: Tradisi Dhandangan, Ritual Sambut Ramadan Khas Kudus

Peninggalan Sunan Bonang

Makam Sunan Bonang yang berada di Lasem, Rembang menyimpan berbagai peninggalan. terdapat berbagai macam peninggalan yang dijumpai, seperti Omah Gede yang sekarang digunakan sebagai masjid karena sering dipakai untuk ibadah shalat. Ada juga bende becak atau disebut juga Bende Bonang yang merupakan instrumen gamelan milik Sunan Bonang yang digunakan sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam.

Peninggalan lainnya berupa pasujudan yang merupakan petillasan Sunan Bonang saat sedang bermunajat. Di pasujudan inilah, banyak orang dari berbagai daerah meniru jejak Sunan Bonang untuk bermunajat kepada sang Pencipta agar dimudahkan menyelesaikan masalah.

Peziarah juga sering bertafakur di kawasan petilasan Sunan Bonang tersebut. Para peziarah yang datang ke makam Sunan Bonang di Desa Bonang itu juga meyakini bahwa makam tersebut adalah makam yang asli. Selain sebagai tempat peringatan dan peziarahan, banyak pengunjung yang juga memperbayak dzikir dan membaca Al-Quran serta shalat tahajud.

Baca juga: Umbul Senjoyo Salatiga, Tempat Padusan Favorit di Jawa Tengah

Ada juga pengunjung yang datang dan secara sukarela membersihkan tempat makam Sunan Bonang dan juga melakukan ritual ngalap Berkah atau berdoa untuk mengharapkan rezeki. Meskipun makam yang ada di Desa Bonang tersebut diklaim sebagai makam yang asli, namun tidak ada bukti sejarah berupa batu nisan yang membuktikan keasliannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya