Solopos.com, SOLO — Sejumlah makam yang diyakini merupakan makam kerabat Mangkunegara IV terdapat di rumah seorang warga Kestalan, Banjarsari, Kota Solo. Pemiliknya adalah seorang nenek-nenek bernama Sutadi, 73, yang tinggal bersama putranya.
Terkait keberadaan makam tersebut, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kestalan yang juga Ketua Pokdarwis Solo, Mintorogo, mengatakan bahwa sejarah makam tersebut memang belum diketahui secara jelas. Namun yang pasti, itu memang anak-anak Mangkunegaran IV.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Peninggalan Mangkunegara IV berupa makam anak-anaknya. Tertutup rumah penduduk di sini [Kestalan]. Ada dua versi cerita, namanya adalah RA Supartinah, tapi ada juga yang mengatakan itu nama anak-anak yang belum ada namanya,” terangnya, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga: Hiii…Makam Kerabat Mangkunegaran Ini Ternyata Ada di Rumah Warga Solo
Mintorogo, yang masih kerabat Mangkunegaran ini mengatakan makam di kediaman Sutadi bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang layak dikulik jika Kestalan ditetapkan sebagai destinasi wisata heritage nanti. Selain itu, masih banyak tinggalan Pura Mangkunegaran yang juga berpotensi untuk dieksplorasi di kampung tersebut.
Destinasi tersebut di antaranya rumah singgah Raden Mas Said atau Mangkunegara I yang saat ini dia tinggali di RT 003/RW 001, Kauman, Pasar Legi, Solo. Selanjutnya ada lokasi mandi cuci kakus (MCK) pertama Solo yang dibangun pada masa kolonial, yakni Ponten Ngebrusan.
Ada juga bekas Masjid Al Wustho di sisi barat Pasar Legi sebelum dipindah ke Kelurahan Ketelan. Al Wustho merupakan masjid bersejarah yang dibangun semasa Mangkunegara I. Ada juga Stasiun Balapan yang merupakan peninggalan Mangkunegara IV dan VII. Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) yang jadi tinggalan Mangkunegara VII.