SOLOPOS.COM - Proses pemindahan makam yang tergusur pembangunan tol Solo-Jogja di Kateguhan, Sawit, Boyolali, Senin (3/4/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Para ahli waris makam yang kena proyek tol Solo-Jogja wilayah Kateguhan, Sawit, Boyolali, sedih tapi juga lega makam anggota keluarga telah dipindah mulai Senin (3/4/2023) ini.

Mereka mengaku sudah menunggu kepastian mengenai pemindahan makam itu selama berbulan-bulan sebelum ada kepastian. Salah satu ahli waris makam, Kris, mengungkapkan lega ketika makam keluarganya dipindah ke permakaman baru di sebelah barat area makam yang lama.

Promosi Membangun Jejaring dan Komunitas Pacu UMKM Naik Kelas dan Ekspor

Jaraknya hanya sekitar 50 meter. “Dulu misal mau nyekar keganggu, misal jalannya yang mau ke sana becek karena harus lewat proyek tol ini kan. Jadi agak susah kalau mau ke makam,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi pemakaman lama, Senin.

“Kami sempat menunggu kepastian sekitar delapan bulan, sekarang begitu sudah dipindah lega,” imbuhnya. Ia menjelaskan wacana pemindahan makam yang kena proyek tol itu sudah didengar warga sejak kabar tol Solo-Jogja akan dibangun melintas di Sawit, Boyolali.

Sementara itu, warga Polanharjo, Klaten, Suwarti, 55, mengaku sengaja datang ke lokasi makam yang akan dipindah untuk mengunjungi kedua orang tuanya.

“Saya ahli waris, asli orang sini tapi sekarang domisili di Klaten. Sengaja datang ke sini untuk menengok kedua orang tua saya dan kondisinya seperti apa,” ujarnya.

Ia mengaku sedih akan tetapi lega ketika makam kedua orang tuanya dipindah ke tempat yang baru. Suwarti merasa sedih karena harus melihat makam kedua orang tuanya dibongkar, akan tetapi lega karena lokasi makam baru lebih dekat dengan rumah asalnya.

Selain itu, akses jalan ke makam baru menurutnya juga lebih mudah sehingga tak perlu lagi harus masuk ke area proyek tol. “Pas nyekar semisal tidak habis hujan enggak masalah. Kalau habis hujan begitu becek,” kata dia.

Menunggu 7-8 Bulan

Ia mengungkapkan sang ibu telah dikebumikan di makam yang kena tol Solo-Jogja di Sawit, Boyolali, tersebut sejak 2006. Kemudian sang ayah menyusul dimakamkan di lokasi itu pada 2012.

“Uang kompensasi masing-masing Rp5 juta. Namun, memang kesepakatan Rp1,2 juta diserahkan untuk panitia pelaksana pemindahan makam,” kata dia.

Sementara itu, ahli waris lain, Hendrarto Setyo Wibowo, mengungkapkan para ahli waris telah menerima semua terkait pemindahan makam. Hendrarto menjelaskan warga totalitas mendukung karena hal tersebut sesuai UUD 1945 Pasal 33 ayat (3).

“Ini merupakan proyek strategis nasional, khususnya untuk ruas rol Solo-Jogja-Kulonprogo, ya kami secara legawa dan ikhlas melepaskan itu,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sebenarnya sudah ada persetujuan pemindahan makam yang kena tol Solo-Jogja di Sawit, Boyolali, itu sejak 7-8 bulan lalu. Masyarakat menunggu hingga akhirnya ada kepastian pemindahan makam pada Senin.

Hendrarto mengaku menjadi ahli waris dari enam makam di lokasi itu. Ganti rugi yang ia terima untuk masing-masing  Rp6 juta. Ia menjelaskan ada sekitar 202 makam di permakaman tersebut.

Namun, ia memperkirakan jumlahnya lebih dari itu karena ada makam yang berisi dua jenazah. Semuanya akan dipindahkan ke makam yang baru. Ia berharap nantinya di makam yang baru akan ditata lebih rapi karena satu keluarga bisa dalam satu deret.

“Kemarin kan misal leluhur A ada di barat, leluhur B ada di timur. Tidak jadi satu, insyaallah ini jadi satu deret. Mudah-mudahan juga ditata lebih baik, istilahnya nuwun sewu kan enggak boleh dikijing. Hanya ada penanda masing-masing. Itu akan kami luruskan seperti di taman makam pahlawan, kelihatan rapi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya