SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar makam di Bong Mojo, Jebres, Solo, Jumat (25/10/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Pemkot Solo segera membongkar sekitar 50-an makam yang tersisa di sisi timur Bong Mojo, Jebres, Solo.

Meski batal dipakai untuk membangun RSUD Jebres, lahan bekas makam Bong Mojo Solo tetap akan dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan kantor kelurahan baru hasil pemekaran Kelurahan Jebres.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Solo, Gunawan A.P., menjelaskan total ada sekitar 250 makam di Bong Mojo Solo bagian timur.

Sriyono Jadi Cawabup Pilkada Wonogiri, Siapa Penggantinya di DPRD?

Relokasi yang dilakukan akhir tahun lalu baru memindahkan 200 makam sehingga menyisakan sekitar 50 makam.

“Kami siapkan kotak jenazah untuk memindahkan makam bekerja sama dengan PMS dalam tiga hari hingga satu pekan ke depan. Anggarannya Rp1,5 juta per makam,” katanya kepada Solopos.com di kantornya, Senin (2/3/2020).

Menurut Gunawan, semula lahan Bong Mojo Solo untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jebres karena Wali Kota Solo ingin setiap kecamatan terdapat satu RSUD.

Kemiskinan Karanganyar: Miris, 2 Perempuan Kakak Beradik Hidup Tak Layak di Kandang Ayam

Namun, rencana itu tidak terealisasi karena evaluasi Kementerian Kesehatan meminta Pemkot Solo mengembangkan RSUD Bung Karno di Semanggi.

Pendataan

“Pemkot berencana membangun taman bunga di sisi barat Jl. Mojo. Kami masih dalam proses pendataan makam. Kami perkirakan ada ribuan makam. Ke depan kami bekerja sama dengan PMS dan Thiong Thing Solo untuk proses pemindahannya,” katanya.

Terpisah, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menjelaskan Bong Mojo sisi barat memiliki luas 13 hektare. Pemkot Solo sedang mendata jumlah makam di lahan tersebut.

Sosialisasi Virus Corona, Bupati Sragen: Jangan Borong Masker!

“Kami koordinasikan dengan ahli waris supaya bisa dipindahkan. Ahli waris tinggal mengkremasi. Nanti menggunakan anggaran perubahan,” katanya kepada wartawan di lokasi, Senin (2/3/2020).

Menurut Rudy, sapaan akrabnya, Pemkot Solo fokus pembangunan ruang terbuka hijau yang berlokasi di area timur Bong Mojo yang telah mulai diratakan pada Senin.

“Saat ini lahan diratakan dulu semua. Kalau sudah dipindahkan baru direncanakan. Sakarang fokus RTH dulu,” katanya.

Politikus Demokrat Heran Menhan Prabowo Tak Muncul Sepulang dari Timur Tengah

Dia mengklaim RTH Solo saat ini sudah mencapai 14 persen dari total luas wilayah Kota Solo sekitar 44 kilometer persegi.

Sedangkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mensyaratkan minimal ada 20 persen wilayah kabupaten/kota untuk RTH Publik.

“Kalau 20 persen kan sekitar 10 kilometer persegi. Enggak cukup [untuk RTH]. Jumlah penduduk satu kilometer persegi ada sekitar 12.000 jiwa. Kalau RTH 20 persen entek [habis],” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya