SOLOPOS.COM - Kawanan burung bertengger di kabel listrik kawasan Panggung Motor Solo. (Dok)

Solopos.com, SOLO – Ada pemandangan berbeda di kawasan perempatan Panggung Motor, Jebres Solo. Jika diperhatikan detail, Anda bakal melihat ribuan burung bertengger rapi di kabel-kabel listrik yang membentang di kawasan perempatan Panggung Motor.

Burung-burung liar itu juga kerap kali hinggap di papan reklame, papan petunjuk jalan, hingga pepohonan. Anda harus berhati-hati jika berada di sana, karena bisa saja kejatuhan tahi burung liar tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Area perempatan dengan lampu terang itu menjadi pusat hingga 50 meter ke arah barat dan timur Jl. Kolonel Sutarto serta selatan dan utara di Jl. Urip Sumoharjo. Aspal, pedestrian, dan tembok bangunan di sekitarnya tampak bercak putih terkena tahi mereka yang berjatuhan.

Malioboro Bergeliat Mulai Ramai & Macet, Apa Kabar Pandemi?

Fenomena ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Biasanya, kawanan burung di perempatan Panggung Motor muncul menjelang musim hujan.

Saat pagi hingga siang hari, Anda tidak akan menemukan mereka. Sebab, kawanan burung itu terbang ke berbagai penjuru. Mereka akan kembali bertengger di sana menjelang petang.

Jurnalis Solopos, Mariyana Ricky, pernah membahas tentang kawanan burung di perempatan Panggung Motor itu. Menurut warga sekitar, burung-burung tersebut sering kali ditangkap atau menjadi santapan burung hantu.

Ramalan Cuaca Jateng Hari Ini: Soloraya Hujan Ringan-Sedang

Pehobi fotografi burung liar, Sriyana, saat diwawancarai pada November 2018 lalu mengatakan burung -burung itu merupakan jenis layang-layang Asia atau Hirundo rustica.

Nama lainnya Barn swallow dengan ciri tubuh bagian atas berwarna biru baja, dengan ekor panjang dan tubuh bagian bawah berwarna putih. Di lehernya terdapat bercak kecoklatan, dengan paruh hitam dan kaki hitam. Kawanan ini terbang melayang dan melingkar di udara.

“Baru-baru ini saya lihat ada banyak juga yang hinggap di Perlimaan Monumen Pers, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari. Ini perilaku baru. Padahal biasanya terpusat di Perempatan Panggung,” kata dia.

Gisel Tanggapi Cocokologi Netizen Soal Kamar Tidur di Video Syur

Keberadaan burung di perempatan Panggung Motor juga menimbulkan efek samping. Pengusaha bermobil di sekitar Perempatan Panggung, Sriyanto, 48, mengaku cukup terganggu dengan kehadiran burung itu. Selain tumpukan tahi yang mengotori bangunan, dia juga tidak nyaman dengan bau busuknya.

“Membersihkan tahi susah sekali. Kalau sudah menempel harus disemprot air baru hilang. Apalagi kalau sudah turun hujan. Kotoran di pohon ikut terbawa air hujan dan jatuh di mobil. Penginnya ada tindakan. Mungkin pemerintah punya cara agar bisa mengusir burung-burung itu,” ujar pengusaha pelat nomor kendaraan itu.

Berdasarkan pengalaman Solopos.com, bau busuk tahi burung itu amat menusuk hidung setelah hujan turun. Tahi burung tersebut mengotori aspal di pemberhentian traffic light.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya