Siang itu, Lady Cempluk, seorang mahasiswa tingkat akhir sebuah PTS terkemuka di Solo sedang berkonsultasi dengan Tom Gembus, dosen pembimbingnya. Maklum, karena sudah lama tidak ngurus skripsi, dipastikan lama banget Cempluk menghadap sang dosen, sehingga ia tidak sadar kalau cuaca di luar kampus berubah-ubah, dari panas terik, hujan lebat sampai berubah jadi cerah lagi.
Setelah hampir 2 jam diumeng-umeng sang dosen, Cempluk pun keluar dengan kepala pusing karena naskah skripsinya banyak diorek-orek sang dosen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sampai di tempat parkir, ndilalah ada seorang mahasiswa ganteng yang juga akan mengambil motornya. Mata Cempluk yang terasa sepet karena selama dua jam memandangi wajah Tom Gembus, kini jadi terbelalak. Eh, lha kok ndilalah pandangan mata mereka beradu dan si mahasiswa tersenyum. Mak cesss… Hati Cempluk terasa disiram air salju. Ia jadi salah tingkah.
Dalam situasi grogi seperti itu, Cempluk segera mengambil helmnya untuk segera dipakai. Sayangnya, ia tidak menyadari kalau sejak tadi helmnya dalam posisi tengadah sehingga terisi air hujan. Begitu helm diangkat diatas kepala… mak byuuurrr…! Teles kebes-lah rambut dan pakaiannya.
Bukan main malu Lady Cempluk dilihat beberapa orang di tempat itu, terutama kepada sang mahasiswa yang diliriknya tadi.
Tanpa menunggu lama Cempluk langsung ngibrit melarikan motornya dan berharap tidak ketemu si mahasiswa tadi.
Soleh Hadi S, Gagak Sipat RT 003/RW 003, Ngemplak, Boyolali