SOLOPOS.COM - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang. (JIBI/Bisnis/Dok.)

MAJT Semarang bakal dikembangkan menjadi pusat kajian Islam nusantara.

Semarangpos.com, SEMARANG — Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kota Semarang bakal dikembangkan sebagai pusat kajian dan pengembangan Islam nusantara yang menyejukkan. “Kami ingin menjadikan masjid ini sebagai ikon nasional,” kata Ketua Dewan Pelaksana Pengelola MAJT Noor Achmad di Kota Semarang, Selasa (11/7/2017) malam.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ke depannya, kata dia, MAJT bisa dikembangkan sebagai ikon internasional sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan Islam nusantara atau Wasathiyah. Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela Halalbihalal Keluarga Besar MAJT yang menghadirkan mantan imam besar Islamic Cultural Center (Masjid Raya) New York, Shamsi Ali.

Seiring dengan itu, mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang itu mengatakan pihaknya gencar mengajak kerja sama dengan pengelola masjid-masjid di luar negeri. “Sekarang ini dengan masjid di AS. Imam Shamsi Ali merupakan salah satu simbol toleransi di AS. Itulah alasan beliau kami undang. Kami tawari kerja sama,” kata Noor Achmad.

Noor menjelaskan pemahaman mengenai Islam Wasathiyah sangat diperlukan agar tidak ada radikalisme, sekularisme, dan sikap saling mengkafirkan orang lain. “Kenapa? Ya, supaya Islam di seluruh dunia satu dan damai. Islam yang damai, sebagaimana Imam Shamsi Ali. Kerja sama tidak hanya dengan masjid di AS,” katanya.

Dari Tiongkok, kata dia, tokoh-tokoh Islam di Negeri Tirai Bambu pun sebelumnya sudah menjalin kerja sama, kemudian ulama-ulama dari Malaysia juga menawarkan kerja sama. “Saat di Moskow, Rusia, imam masjid besar di sana juga berkeinginan berkunjung ke Semarang. Suatu saat kami lakukan kerja sama serupa dengan masjid-masjid di Eropa,” katanya.

Kerja sama yang dimaksud adalah bidang pendidikan, dakwah, dan pengembangan masjid yang tentunya seiring dengan Islam nusantara yang toleran, damai, dan menyejukkan. “Dengan kerja sama ini, da’i-da’i yang pinter bahasa Inggris bisa ke AS, kemudian jika berkeinginan studi ke AS bisa difasilitasi, dan sebagainya,” kata Noor Achmad.

Hadir dalam halalbihalal di MAJT Semarang itu, di antaranya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, serta para tokoh lintas agama yang ada di Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya