SOLOPOS.COM - Mainan produksi ABC Toys yang dimiliki Rita Indriana. (Harian Jogja-Kusnul Isti Qomah)

Mainan anak di Jogja, baru 3 produsen yang sudah mengantongi label SNI

Harianjogja.com, JOGJA – Ketua Asosiasai Mainan Anak DIY, Rita Indriana menyebutkan masih sedikit produsen yang memiliki label SNI. Dari 10 anggota asosiasi, baru tiga produsen yang mengantongi label itu.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kendala yang kerap dialami selain mahalnya biaya mengurus  SNI juga karena perizinan. Kebanyakan produsen yang kesulitan untuk mengurus perizinan karena merupakan industri  rumah tangga dan rumahnya tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Solusinya antara lain dengan membentuk koperasi. Namun, kami belum bisa merealisasikannya,” ujar dia.

Beberapa  waktu lalu Kepala Seksi Sertifikasi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Lies Susilaning Sri Hastuti mengatakan, untuk produsen mainan anak, sertifikasi berlaku untuk satu batch (satu proses produksi). Produk tersebut, diasumsikan setelah masuk gudang akan habis dalam waktu enam bulan.

“Jadi untuk produsen dalam negeri harus mengurus lagi untuk produksi berikutnya [enam bulan],” ujar dia.

Ada pun biaya pendaftaran untuk produsen dalam negeri sekitar Rp5-7 juta. Sementara, untuk biaya uji produk bisa mencapai Rp25 juta tergantung dari kelengkapan strandarisasi seperti mekanika dan fisika, phthalate, azo formaldehid, dan elektrik.

Semakin banyak variabel yang diuji, maka akan semakin mahal. Mahalnya biaya uji didasari mahalnya bahan kimia yang digunakan untuk menguji, selain itu, bahan kimia tersebut harus diimpor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya