SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BANYUWANGI — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan adanya tiga model gerakan yang bertujuan mengacaukan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Salah satunya ledakan di Jakarta saat debat kedua calon presiden, Minggu (17/2/2019) malam.

Selain ledakan saat debat capres, ada juga teror pembakaran mobil dan motor di Jawa Tengah dengan pola yang sama dan jam kejadian juga sama. Ketika ada yang tertangkap dan mengaku iseng, akan tetapi keesokan harinya kembali terjadi.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Dua minggu lalu saya bertemu Kapolri katanya sudah ada 27 kasus. Dengan pola yang sama itu merupakan gerakan mengacau pemilu,” kata Mahfud MD seusai menghadiri kegiatan Jelajah Kebangsaan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/2/2019).

Selain itu, lanjut Mahfud MD, saat ini banyak beredar berita bohong atau hoaks yang jelas tidak benar hingga masyarakat resah. Contoh hoaks itu adalah isu dicoblosnya surat suara sebanyak tujuh kontainer, dan isu KH Ma’ruf Amin akan diganti di tengah jalan jika pasangan Jokowi-Maruf menang Pilpres 2019. Padahal, semua informasi itu tidak berdasar.

Mahfud mengatakan gerakan mengacau pemilu yang lainnya adalah munculnya isu yang bertentangan dengan akal sehat, seperti KPU dinilai sebagai antek dan didekte oleh pemerintah.

“Percayalah tuduhan itu tidak benar, karena selama saya menjadi Ketua MK, mengadili kasus-kasus seperti itu KPU independen, dan KPU itu dibentuk oleh partai politik, tapi kenapa dituduhkan kepada petahana. Mohon maaf Anda boleh pilih siapa saja, tetapi Anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat itu sama saja merongrong pemilu dan kredibilitas pemilu,” ujar pria kelahiran Madura itu.

Mahfud MD berpesan dari kubu manapun agar tidak memproduksi dan menyebar berita-berita hoaks dalam pemilu. “Janganlah menyebar berita hoaks, kita akan terhormat apabila fair dalam kontestasi, karena hoaks hasilnya tidak akan baik dan menimbulkan sakit hati antara satu dengan yang lain. Tetapi apabila kalah secara terhormat dan menang secara terhormat, maka negara ini dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya